BerandaPasar Kreatif
Senin, 12 Okt 2025 13:01

Hari yang Panas di Jepara, Segarkan dengan Dessert Manis-Pedas Rujak Es Krim

Tampilan rujak es krim Pecangaan Jepara yang sangat menggoda. (Inibaru.Id/ Alfia Ainun Nikmah)

Rujak es krim kreasi Khairul Lailiyah dari Jepara memadukan segarnya buah dan pedas-manis bumbu rujak dengan lembutnya es krim tradisional. Rasa seimbang dengan harga yang terjangkau membuat jualan mereka hampir selalu ludes dalam waktu dua jam saja.

Inibaru.id - Siang yang terik pada musim kemarau akhir September di sekitar pusat kota Jepara membuat para pengendara di jalanan terlihat melindungi tubuh mereka dengan jaket dan sarung tangan. Sementara di sudut kota, pelbagai penjual minuman dingin menyegarkan hampir nggak ada yang sepi pembeli.

Salah satu minuman pelepas dahaga yang cukup digandrungi masyarakat pada siang hari di Jepara adalah lapak "rujak es krim" yang berlokasi di Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, tepatnya di depan Indomaret Pecangaan.

Ibarat gula yang dikerubuti semut, dessert unik kepunyaan pasangan istri-suami Khairul Lailiyah dan Ahmad Yusuf Adiyanto ini hampir nggak pernah sepi pengunjung. Teksturnya yang lembut dengan sensasi dingin dan rasa legit yang memanjakan lidah memang membuatnya mudah diterima masyarakat.

Sedikit informasi, hidangan manis-pedas yang memadukan es krim dengan rujak ini diyakini berasal dari Yogyakarta. Setelah dikenal luas di kalangan masyarakat di sana, popularitasnya kemudian meluas ke berbagai kota di Indonesia, nggak terkecuali di Jepara.

Buka sejak Agustus

Suami Lailiyah sedang mengambil es krim dari tong es krim. (Inibaru.Id/ Alfia Ainun Nikmah)

Di Jepara, salah seorang penjual Rujak Es Krim ini adalah Lailiyah. Perempuan 24 tahun itu meyakini bahwa dirinya adalah salah satu pelopornya, khususnya di wilayah Pecangaan. Dibantu sang suami, dia memulai usaha kuliner tersebut sekitar Agustus lalu.

"Ya, baru buka Agustus kemarin, tapi langsung ramai pembeli, bahkan nggak jarang sampai ada antrean panjang di sini," tuturnya, belum lama ini. "Mungkin karena di Jepara masih cukup jarang (penjual rujak es krim)."

Lailiyah, demikian dia biasa disapa, menuturkan, ide untuk membuat usaha ini muncul dari hobinya berwisata kuliner sejak masih lajang. Kebetulan, salah satu yang paling digandrunginya adalah rujak es krim. Dia mengaku pernah mencicipi rujak es krim di Solo, Kudus, hingga di pusatnya yakni Yogyakarta.

“Sebelum menikah kami sering jalan-jalan ke luar kota dan di hampir selalu menemukan rujak es krim di sana, sedangkan di Jepara masih jarang. Yang terdekat paling di Kudus. Dari situlah kami berpikir bahwa ini bisa jadi peluang usaha,” jelasnya.

Menciptakan Resep Sendiri

Seporsi rujak es krim dibanderol Rp7.000 saja. (Inibaru.Id/ Alfia Ainun Nikmah)

Dengan tekad yang kuat serta dukungan dari suami, Lailiyah mulai mencoba berkreasi, bongkar pasang kondimen, dan meracik resep sendiri. Setelah beberapa kali mengganti resep, akhirnya dia menemukan rasa yang menurutnya paling pas untuk lidah orang Jepara.

"Untuk bahan utama rujak, saya pakai buah-buahan segar seperti mangga muda, bengkuang, timun, nanas, dan pepaya," ucapnya. "Masing-masing tiga kilogram tiap hari."

Dalam penyajiannya, dia menambahkan, buah yang sudah dibersihkan dan dikupas kulitnya diserut memanjang sebelum dicampur dengan bumbu rujak dan es krim. Bumbu rujaknya terdiri atas gula merah, petis, dan cabai, yang diulek hingga halus.

"Kalau es krim jadi spesialisasi suami; bikin sendiri secara tradisional dengan bahan utama santan dan susu. Kedua bahan dimasak hingga matang, lalu dimasukkan dalam tong yang sisi-sisinya diberi es batu. Tong kemudian diputar-putar secara manual hingga cairan kental itu memadat,“ ucapnya.

Perpaduan Pedas, Manis, dan Asam

Keramaian pelanggan rujak es krim yang selalu berdatangan (Inibaru.Id/ Alfia Ainun Nikmah)

Untuk dine-in, Lailiyah menyajikan rujak es krim dalam mangkuk, sedangkan jika dibawa pulang memakai cup plastik. Buah serut diletakkan pada bagian paling bawah, lalu disiram bumbu rujak; setelah itu baru diberi es krim warna merah jambu, dan terakhir ditaburi kacang sangrai yang sudah dihancurkan.

Perpaduan antara sensasi pedas-dingin dengan rasa manis-asam yang seimbang di mulut serta teksturnya yang lembut menjadikan rujak es krim ini berterima untuk hampir semua orang. Maka, nggak heran jika jualan Lailiyah bisa ludes dalam hitungan dua jam saja setiap hari.

"Kami jual Rp7.000 per porsi. Tiap hari menyediakan sekitar 150 porsi. Buka mulai pukul 10 pagi dan biasanya sudah habis pas tengah hari, kecuali kalau hujan. Kalau habis ya tutup, tapi kalau belum ya kami bakal buka hingga benar-benar ludes," sebutnya.

Buat kamu yang tertarik mencicipi Rujak Es Krim bikinan Lailiyah ini, biar nggak khawatir kehabisan, pertimbangkan waktu kedatanganmu ya, Gez! (Alfia Ainun Nikmah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: