BerandaKulinary
Selasa, 8 Apr 2024 14:00

Nongkrong Sore di Rooftop Jepara; Konsep Kafe, Harga Angkringan

Pemandangan lalu lintas Gotri dari lantai dua Rooftop dengan menikmati menu angkringan. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Mumpung masih Ramadan, nongkrong sore-sore sambil nunggu azan Maghrib di Rooftop Jepara yang memadukan konsep kafe dengan harga angkringan ini, yuk!

Inibaru.id - Angkringan yang dulu identik dengan tempat makan berbentuk gerobak dengan menu sekadarnya agaknya telah banyak berubah. Kini, nggak sulit menemukan kafe kekinian yang justru mengusung konsep angkringan, tapi dengan menu yang lebih variatif dan menggiurkan.

Selain menu yang lebih lengkap, "angkringan premium" juga menawarkan tempat makan yang jauh lebih cozy, bersih, dan bikin pengunjung betah berlama-lama berada di tempat tersebut; salah satunya adalah Rooftop Cafe & Angkringan.

Seperti namanya, berada di kafe yang berlokasi di Jalan Gotri-Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini, kamu bakal dimanjakan hidangan khas angkringan sembari menikmati suasana kota dari ketinggian. Unsa, owner Rooftop mengungkapkan, dia sengaja memadukan antara angkringan dengan kafe untuk membuatnya tampak premium, tapi tetap nyaman di kantong.

“Saya semula terinspirasi angkringan di Jogja yang diminati mahasiswa," ungkap Unsa kepada Inibaru.id belum lama ini. "Habis itu, pas ke Semarang juga ada angkringan prasmanan Rp3.000-an di dekat Gereja Blenduk yang ramai banget, jadilah kami coba padukan dengan suasana kafe seperti ini.”

Ditata Lebih Estetis

Pengunjung sedang berbincang dan menikmati menu Rooftop di lantai dua. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Jika kebetulan kamu sedang berada di Jepara, Rooftop Cafe & Angkringan mungkin bisa menjadi salah satu referensi tempat nongkrong kekinian yang perlu kamu datangi. Selain tempatnya estetis, kamu juga nggak perlu takut nggak kebagian kursi karena bangunan kafe ini terbilang luas.

Unsa mengatakan, kafenya terdiri atas dua lantai. Lantai dasar berhadapan langsung dengan Jalan Gotri-Welahan yang cukup ramai, sedangkan lantai atas beratap terbuka dengan kanopi dan atap-atap payung dengan pencahayaan redup pada malam hari.

"Lantai dua selalu menjadi incaran pengunjung karena di sini mereka bisa menikmati sunset di tengah kota pada sore hari atau mengintip hiruk pikuk jalanan lengkap dengan city light-nya pada malam hari," terangnya.

Bermodalkan spot nongkrong komplet tersebut, Unsa menambahkan, hampir tiap hari kafe yang belum genap setahun berdiri ini nggak pernah sepi pengunjung. Meski nggak menyangka bakal seramai itu, menurutnya hal tersebut juga nggak lepas dari promosi yang dilakukan tiap hari.

Lokasi yang Strategis

Suasana keramaian Rootop di malam hari. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Selain spot nongkrong kekinian yang komplet, ramainya Rooftop Cafe & Angkringan juga nggak lepas dari lokasi kafenya yang bisa dibilang strategis. Perlu kamu tahu, Jalan Gotri-Welahan merupakan jalur utama yang menghubungkan Jepara dengan Kota Semarang.

“Jalan di depan selalu ramai. Orang-orang dari arah Semarang biasa mampir. Para pekerja pabrik yang bukan warga setempat juga nggak sedikit yang jadi langganan kami,” aku Unsa.

Dengan modal yang cukup lengkap tersebut, kendati persaingan bisnis kuliner kekinian seperti kafe dan kedai kopi di Jepara terbilang sengit, dia optimistis usahanya bakal berjalan lancar. Dia juga cukup percaya diri tempatnya akan terus diramaikan pengunjung.

“Ini kekuatan medsos juga, sih. Dari yang kami temukan, mereka (pengunjung) biasanya ke sini karena ngelihat story (medsos) teman-temanya," terangnya.

Ramai pada Akhir Pekan

Pembeli datang dan memesan menu di Rooftop. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Akhir pekan adalah waktu tersibuk bagi para penggawa Rooftop Cafe & Angkringan. Unsa mengatakan, pada waktu-waktu tersebut, jumlah pengunjungnya bisa mencapai ratusan orang. Parkiran nggak jarang sampai penuh ke halaman belakang.

Saat pengunjung membludak, menurut Unsa, di samping tempat parkir perlu diperhatikan dengan serius, ketersediaan menu juga perlu dipersiapkan dengan baik karena daftar yang ditawarkan angkringan tersebut lumayan banyak.

Oya, angkringan ini mengusung konsep prasmanan dengan menu utama nasi bungkus atau yang di Semarang lebih dikenal sebagai "nasi kucing", dengan lauk yang cukup variatif. Selain itu, ada pula nasi bakar, nasi goreng, dan mi instan. Sementara, side dish-nya ada gorengan, aneka satai, korean food, sosis, dan makanan ringan lain.

“Kecuali sosis yang tinggal bakar, semua menu kami produksi sendiri. Harga gorengan dan sosis mulai Rp3.000-an, sedangkan nasi antara Rp4.000-10.000,” jelas Unsa.

Ambil Sendiri, lalu Bayar

Aneka nasi dan gorengan jadi menu andalan di Rooftop low budget ini. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Karena mengusung konsep prasmanan, pengunjung dipersilakan untuk memilih sendiri menu yang dikehendaki. Setelah mengambil piring atau nampan, kamu bisa mengantre untuk mengambil berbagai menu makanan yang dijajar rapi di bufet susun panjang lantai satu.

Setelah memilih makanan, kamu bisa memesan aneka minuman seperti aneka variasi teh, jeruk, jahe, jus, coklat, kopi, susu, dan berbagai minuman kekinian lainnya. Selepas itu, kamu bisa langsung membayar menu yang sudah dipilih.

Menurut salah seorang pengunjung bernama Tias Indriyani, harga makanan dan minuman di Rooftop Cafe & Angkringan cukup nyaman di kantong. Sekali datang ke tempat ini, dia biasanya nggak mengeluarkan kocek lebih dari Rp20 ribu.

“Dengan puluhan ribu (rupiah) saja saya sudah kenyang dan puas banget. Biasanya saya pilih satu minuman, nasi, dan gorengan. Nasi bakarnya juga enak dan aneka satainya fresh," aku perempuan yang akrab disapa Tias ini. "Saya paling suka nongkrong lantai dua, bisa makan sambil lihat jalan dari atas.”

Mumpung masih Ramadan, nongkrong sore-sore sambil nunggu azan Maghrib berkumandang bareng keluarga atau teman-teman di sini sepertinya menarik juga ya, Millens? (Alfia Ainun Nikmah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024