Inibaru.id - Apakah di ponselmu terpasang aplikasi untuk berbelanja secara daring? Lalu, apakah kamu juga memiliki dompet digital dengan saldo yang nggak pernah 0? Hm, jika jawabannya iya, artinya kamu menyukai atau minimal pernah berbelanja daring.
Menjelang lebaran seperti sekaraang ini selalu menjadi waktunya banyak orang ramai-ramai berbelanja daring. Hal itu terbukti tiap akan datang lebaran, kurir paket selalu kewalahan dengan membeludaknya paket-paket yang harus diantarkan, kan?
Nah, dari banyaknya orangnya menyukai belanja daring, Luthfiyatur Rofi'ah adalah salah seorangnya. Perempuan yang akrab disapa Fifi itu memilih membeli baju lebaran lewat dunia maya karena aksesnya yang mudah.
"Aku lebih suka belanja baju online, karena bisa akses kapanpun, nggak perlu keluar rumah, dan pembayaran bisa COD," jelasnya.
Nggak cuma mudah, gadis 16 tahun tersebut menilai berbelanja di toko-toko daring lebih puas karena produknya lebih bervariasi dan kekinian.
“Menurutku model-model baju di toko online itu lebih up to date daripada di toko.”
Berburu baju via daring juga menjadi kebiasaan Shintya Novita Sari. Novi, sapaan akrabnya, memang suka mencoba segala model baju yang cocok dikenakannya.
“Di toko online model bajunya lebih kekinian buat anak-anak muda. Mau baju yang style Korea, style formal dan style lain itu ada semua,” terang perempuan 26 tahun itu.
Para penggemar belanja daring seperti Fifi dan Novi ini pu semakin dimanjakan dengan adanya voucher potongan harga.
“Kemarin aku beli baju lebaran di toko online, dapat banyak potongan. Jadi harganya jauh lebih murah,” cerita Novi.
Baca Juga:
Tips Makan Sehat di Hari Raya IdulfitriMencoba Baju di Toko Fisik
Dengan segenap kemudahan yang ditawarkan toko daring, apakah masih ada anak muda yang tertarik berbelanja baju di toko fisik alias toko nondaring? Jawabannya tentu saja masih ada, Millens. Sebab, toko fisik selalu punya keunggulan yang nggak ada di toko daring, yaitu kesempatan mencoba baju.
“Kalau beli baju di toko online memang lebih murah, tapi kan nggak bisa lihat detail bajunya. Misalnya jahitannya rapi nggak, bahannya adem nggak, dan pas di badan nggak,” terang Diki Eko.
Diki memang punya pengalaman kurang menyenangkan berbelanja via aplikasi. Dirinya pernah membeli baju yang nggak sesuai dengan foto dan deskripsi yang ditawarkan oleh toko daring.
“Dulu pernah belanja online dan ukurannya pas, tapi nggak cocok sama bahan bajunya yang mudah lecek,” papar Diki.
Ketimbang kecewa dan seperti membuang-buang duit karena produk daring nggak nyaman dipakai, Diki memutuskan untuk membeli pakaian, apalagi untuk lebaran, di toko fisik.
Hal yang sama juga dilakukan Nina Herlina. Menurutnya pengalaman mendatangi toko pakaian, memilih baju, memastikan kualitas bahan, dan berinteraksi dengan penjual adalah sesuatu yang menarik.
“Saya lebih puas belanja di toko langsung. Bisa sekalian jalan-jalan cuci mata,” imbuh perempuan 32 tahun itu.
Yap, sekarang ini kita memang disuguhi dengan dua pilihan cara berbelanja: daring dan langsung. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Tinggal pintar-pintar kamu mengkombinasikan dua cara itu untuk mendapatkan baju-baju yang sesuai harapaan, Millens. (Rizki Arganingsih/E10)