BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 5 Jun 2023 08:00

Ratanika Cup II, Geliatkan Sepak Bola Perempuan di Semarang

Pemain Persis Solo Women (merah) dan pemain Pakuan City Bogor (ungu) bersalaman seusai pertandingan berakhir. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Turnamen semacam Ratanika Cup II sudah selayaknya banyak digelar. Hal itu sebagai upaya untuk menggeliatkan sepak bola perempuan di Kota Semarang.

Inibaru.id - Semua sepakat, kalau sepak bola merupakan olahraga semua gender. Sayangnya, geliat permainan olah bola kaki di kalangan kaum hawa masih jalan di tempat. Tidak adanya ruang jadi faktor senyapnya sepak bola perempuan.

Untuk menggairahkan kembali sepak bola perempuan di Kota Semarang. Klub Ratanika Putri Semarang mengadakan turnamen mini "Ratanika Cup II". Turnamen yang diselenggarakan selama empat hari (1-4/6/2023)di lapangan Wonolopo, Mijen itu diikuti 9 tim.

"Turnamen bertajuk 'perang bintang' ini sebagai bentuk syukur memperingati hari ulang tahun Ratanika kedua," kata panitia pelaksana Alfons saat ditemui Inibaru.id, Kamis (1/6).

"Kenapa kami sebut perang bintang? Karena tim yang ikut Ratanika Cup II itu menurut saya tim-tim besar seperti Persis Solo, Persib Bandung, Putri Askot Malang, Putri Askot Jakarta Timur dan lain-lain," lanjut Alfons.

Alfons mengatakan turmanen seperti ini sangat dibutuhkan para pemain. Menurutnya, mereka butuh jam terbang untuk bertanding. Karena, kalau hanya latihan saja tidak cukup untuk meningkatkan bakat para pemain.

"Bukan soal menang atau kalah. Bagi saya turnamen semacam ini sebagai wadah untuk menaikkan mental para pemain. Bagaimana tim bekerja sama, saling percaya dan paling penting sportivitas," ungkapnya.

Dukungan Penuh

Dispora Kota Semarang Fravarta Sadman membuka secara resmi turnamen Ratanika Cup II di lapangan Wonolopo, Mijen. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang Fravarta Sadman turut hadir menyaksikan pertandingan antara Persis Solo versus Pakuan City Bogor. Dirinya terkesima dengan permainan yang diperagakan kedua tim tersebut.

"Saya lihat cara main dan teknik bagus loh. Kalau kita semua bergerak bersama, saya yakin sepak bola perempuan bisa berkembang," kata lelaki yang akrab disapa Fravarta.

Fravarta berani menyebut kalau sepak bola perempuan nggak berbeda jauh dengan laki-laki. Hanya kurang terekspos. Perkembangan sepak bola perempuan selama ini masih jadi pekerjaan rumah bersama.

Untuk itu, demi kemajuan sepak bola perempuan di Kota Lunpia, Fravarta siap membantu para pemain maupun klub di segala aspek. Dia juga menginginkan turnamen seperti Ratanika Cup tersebut digelar di tengah kota.

"Tujuannya supaya terekspos dan ditonton banyak masyarakat. Saya yakin banyak perempuan dari luar sini yang ingin jadi pesepak bola," tutur Fravarta.

Berharap Semakin Diminati

Para pemain Persis Solo Women sedang latihan ringan sebelum pertandingan. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Diakui Ketua Komunitas Klub Sepak Bola (KKS) Girls Kota Semarang Hamdani, geliat sepak bola perempuan di kotanya terbilang terlambat. Pasalnya, baru pada 20219 lalu dirinya memberi ruang bagi kaum hawa untuk bisa bermain bola.

"Dulu nggak ada sama sekali geliat sepak bola perempuan di Semarang. Lalu, pas KKS Girls berdiri, ada sekitar 50 anak yang ikut. Setelah itu muncullah klub Ratanika Putri," ujar Hamdani.

Hamdani tak menampik sepak bola perempuan belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari federasi. Padahal, untuk menemukan pemain-pemain berbakat, kita sangat butuh turnamen selevel sepak bola laki-laki.

"Bibit-bibit sepak bola perempuan itu akan muncul kalau ada kompetisi," tegasnya.

Dirinya berharap turnamen seperti Ratanika Cup tersebut bisa menarik minat masyarakat untuk menonton maupun mendorong anak perempuannya jadi pesepak bola. Dengan begitu, sepak bola perempuan akan semakin populer.

"Adanya turnamen ini semoga bisa memberi kesan positif bahwa ternyata sepak bola perempuan itu asyik," pungkasnya.

Ya, ada bakat, ada komunitas, dan ada kemauan dalam menghidupkan sepak bola perempuan di Semarang. Jadi, marilah kita proaktif mendorong pihak yang berwenang untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola perempuan biar makin berkembang dan populer! (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024