BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 24 Okt 2017 11:41

Ulus Berbagi, Ulus Petani Teladan FAO

Ulus Pirmawan (tiga dari kiri) dalam acara penyerahan penghargaan petani teladan, dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia di Bangkok, Thailand (16/10/2017). (FAO)

Ilmu yang dibagi tidak akan berkurang, justru bertambah. Bagi Ulus, keinginan berbagi juga menjadikan dirinya sebagai petani teladan versi FAO

Inibaru.id – Pencapaian Ulus Pirmawan menjadi petani teladan versi organisasi pangan dunia FAO adalah lompatan besar baginya. Namun begitu, jauh sebelum menuai kesuksesan, berbagai cara telah ia usahakan demi para petani di Kampung Gandok, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dilansir dari Beritagar, Senin (23/10/2017), selama ini dirinya hanya memikirkan bekerja sebagai petani serta bagaimana cara mengangkat nasib petani melalui Kelompok Tani Wargi Pangupay. Usaha Ulus ternyata membuahkan hasil.

Pria lulusan SD itu tahu benar, tanah vulkanik di Jawa Barat begitu subur. Tiga hektare lahan, kata dia, bisa memproduksi 1,5 ton buncis. Namun begitu, tak banyak yang memikirkan bagaimana memasarkannya.

Baca juga:
Lelaki 1000 Janda: Menafkahi Tanpa Harus Menikahi
NH Dini Raih Penghargaan Sepanjang Masa UWRF 2017

Nah, melalui Kelompok Tani Wargi Pangupay, Ulus memperjuangkan hal tersebut. Mereka berusaha memastikan setiap produk pertanian dapat mencapai pasar tepat pada waktunya, sehingga bisa menjaga kualitas dan harga produk.

Menurutnya, petani harus memiliki kemampuan lebih dari sekadar paham kalender masa tanam, apa yang harus diproduksi, atau berapa banyak yang harus diproduksi.

"Saya ingin mengangkat mereka dari petani biasa menjadi pengusaha tani," ungkapnya.

Sebelum 2005, produk petani hanya dijual ke tengkulak dengan harga mencekik. Namun, kata Ulus, kunjungan seorang ahli dari Jepang pada 2005 ke tempatnya mengubah itu semua. Ahli tersebut mengatakan, buncis yang ia tanam ternyata layak ekspor. Tak lama setelah itu, buncis dari Lembang itu pun bertengger di antara menu makanan di Jepang.

Salurkan Ilmu

Kelompok Tani Wargi Pangupay terdiri atas lima kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 20 orang. Saat ini mereka bisa mengekspor sayuran secara rutin dan menjual ke Toko Tani Indonesia Center di Ragunan, Jakarta Selatan. Tiap kelompok itu kini bisa punya pendapatan sekitar Rp 15,5 juta sebulan, atau naik empat kali lipat dari sebelumnya.

Baca juga:
Kreasi Baru Mahasiswa ITB: Pesawat pun Bisa Dilipat
Kakek Ini Bakal Kembali Berlari untuk Indonesia

Tak hanya berhasil meningkatkan pendapatan petani, Ulus juga berperan penting dalam menularkan pengetahuan pertanian yang lengkap kepada petani lainnya. Penilaian inilah yang menjadikan sosok ramah ini meraih penghargaan prestisius dari FAO.

Setidaknya tiga ton buncis, dan sayuran lainnya seperti brokoli, kol, labu, bayam, dan tomat, setiap hari diangkut dua truk pendingin dari lahan pertaniannya. Semua itu berkat inovasi dan kemauan kuat Ulus untuk berbagi pengetahuan kepada sesama petani. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: