BerandaHits
Rabu, 15 Feb 2022 10:35

Ustaz Khalid Minta Maaf, Begini Kaitan Wayang dan Sejarah Islam Indonesia

Heboh video Ustaz Khalid Basalamah menyebut wayang haram. (Inibaru.id/Kharisma Ghana Tawakal)

Potongan video yang menunjukkan Ustaz Khalid Basalamah menyebut wayang haram dan perlu dimusnahkan bikin geger. Padahal, wayang punya kaitan erat dengan sejarah Islam Indonesia. Sang ustaz pun memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.

Inibaru.id – Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah dalam potongan video yang mengungkap dirinya menyebut wayang haram bikin geger warganet. Bahkan, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Eks Karesidenan Banyumas sudah siap melaporkan Ustaz Khalid ke polisi. Hal ini cukup ironis karena realitanya, wayang memiliki kaitan erat dengan sejarah Islam Indonesia.

Video yang dimaksud bertajuk “Wayang Haram” dan diunggah akun Yarif TV. Sebenarnya, video ini sudah cukup lama. Kini video ini sudah nggak lagi bisa diakses.

Kalau masalah taubat, ya, taubat nasuha kepada Allah SWT dengan tiga syarat yang sudah kita tahu, meninggalkan dosa-dosa, menyesal, dan janji sama Allah tidak mengulanginya, dan kalau dia punya (wayang), maka lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata ini lebih baik dihilangkan," ucap Khalid di potongan video tersebut.

Koordinator Wilayah Pepadi Banyumas Bambang Barata Aji pada Senin (14/2/2022) menyayangkan hal ini. Dia mengaku sudah biasa mendengar wayang sebagai hal bi’dah atau bahkan haram. Tapi kalau sudah minta dimusnahkan, dia nggak terima.

“Kalau dalam istilah pewayangan ini ‘sedumuk batuk senyari bumi’. Ini sudah nantang perang,” tegas Bambang.

Ustaz Khalid yang tahu ucapannya bikin geger akhirnya mengunggah klarifikasi di akun Instagram @khalidsasalamahofficial pada Senin (14/2). Dalam klarifikasinya, dia menyebut nggak ada satupun kata di potongan video yang viral yang mengharamkan wayang. Dia pun menjelaskan kalau ucapannya di video tersebut bertujuan menjadikan Islam sebagai budaya.

“Saya sama sekali tidak berpikir atau pun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruhmu dalang-dalang bertaubatlah kepada Allah. Atau misalnya semua yang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda, kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup taklim kami,” ucap Khalid.

Ustaz Khalid Basalamah menyebut wayang haram. (IG/Fairuz Fildzah)

Wayang Terkait dengan Sejarah Islam Indonesia

Hal yang cukup ironis dari kehebohan soal wayang ini adalah tradisi ini punya kaitan erat dengan sejarah Islam di Indonesia. Bahkan, di zaman Wali Songo, wayang dijadikan media dakwah Islam. Hal ini diungkap oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

“Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang menunjukkan pemahaman yang dangkal tentang wayang,” ungkap Abdul, Senin (14/2).

Dia menyebut pada zaman dahulu, wayang adalah media dakwah yang cukup efektif. Bukannya diharamkan atau dimusnahkan, Abdul justru menyarankan wayang untuk semakin dipopulerkan serta dilestarikan.

Jadi, dulu Sunan Kalijaga dikenal sebagai pembuat karakter Punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Konon, nama-nama karakter ini pun terinspirasi dari Bahasa Arab. Sementara itu, sejumlah lagu-lagu tradisional seperti Mijil, Durma, Asmaradhana, Megatruh, Pucung, dan sebagainya yang sering ditampilkan di pementasan wayang adalah karya Sunan Bonang.

Cerita-cerita pewayangan Jawa juga sudah sangat berbeda dengan pewayangan Bali yang masih sangat kental dengan budaya Hindu. Unsur dakwahnya, termasuk dari lagu-lagu yang diciptakan Sunan Bonang, sangat terasa.

Pengajar ISI Surakarta Dr Suyanto menyebut wayang diperkenalkan Wali Songo sukses jadi media penyebaran Islam di era Wali Songo. Maklum, di masa itu, masyarakat yang masih menganut Hindu, animisme, dan dinamisme tentu membutuhkan hal yang mereka kenali sehingga bakal bisa lebih baik untuk memahami Islam yang tentu masih baru, Millens.

Wih, kalau menurut pendapatmu, gimana nih soal isu wayang haram ini, Millens? (Det, Rep, Sin/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: