BerandaHits
Minggu, 10 Sep 2022 15:30

Tips Membangun Rumah Tumbuh Sesuai Bujet

Rumah tumbuh menjadi solusi bagi kamu yang ingin membangun rumah tapi dana belum terkumpul sepenuhnya. (Dekoruma)

Sudah memiliki lahan yang pas tapi uang belum terkumpul semua untuk membangun rumah? Jangan khawatir, kamu tetap bisa membangun hunian dengan cara pembangunan rumah tumbuh. Seperti apa itu?

Inibaru.id - Memiliki rumah sendiri jadi salah satu mimpi besar kaum milenial. Untuk mewujudkannya nggak harus dengan mengumpulkan uang hingga banyak terlebih dahulu baru membeli rumah. Jika keadaan sudah memungkinkan, kamu bisa membangun rumah sembari tetap bekerja mengumpulkan dana, Millens.

Caranya adalah membangun rumah tumbuh atau growing house. Ini merupakan istilah untuk pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap dan terencana sesuai dengan dana yang tersedia.

Meski dana belum terkumpul seratus persen, ada satu yang sudah harus kamu miliki, yaitu desain atau konsep rumah tumbuh. Hal ini sangat penting agar selama pembangunan, meski dalam rentang waktu yang panjang, pihak kontraktor tetap mempunyai pakem untuk tetap fokus membuat hunian yang kamu impikan.

Dilansir dari Medcom, Project Coordinator Pinhome Teodorus Satriantoro menjelaskan kriteria utama dari rumah tumbuh adalah memiliki sisi lahan yang bisa dibangun secara horizontal maupun vertikal.

Jika lahan atau tanah yang dimiliki luas, rumah tumbuh dapat dibangun secara horizontal. Senggaknya, pemilik rumah memerlukan lahan dua kali luas bangunan awal untuk bisa mengadopsi rumah tumbuh horizontal.

Sedangkan rumah tumbuh tipe vertikal cocok diperuntukkan bagi kamu yang memiliki luas lahan terbatas atau disebut tumbuh bertingkat.

Tips Membangun Rumah Tumbuh

Jika sudah mempunyai lahan yang akan dibangun rumah, maka tentukan arah pembangunannya bakal vertikal atau horizontal! (Detik)

Nah, beberapa tips berikut ini bisa kamu aplikasikan saat mau membangun rumah tumbuh ya, Millens.

1. Menentukan arah perluasan rumah

Yang harus kamu tentukan terlebih dahulu adalah arah pembangunan rumah tumbuh. Apakah nanti rumah akan dibangun secara vertical atau horizontal.

2. Membuat rencana anggaran 

Kamu harus membuat rencana anggaran pembangunan rumah secara detail. Dengan mempersiapkan dana yang dibutuhkan, pembangunan akan berjalan sesuai rencana dan nggak akan over budget.

3. Menentukan skala prioritas ruangan

Rumah terdiri dari beberapa ruangan yang memiliki fungsi berbeda. Sebelum membangun rumah tumbuh, tentukan skala prioritas ruangan mana yang bakal dibangun terlebih dahulu. Selain itu tentukan ruangan apa saja yang harus ada di dalam rumah dan desain seperti apa.

Bicarakan dengan Ahli

Sebelum membangun rumah, sebaiknya kamu menemui arsitek, kontraktor, dan interior desainer. (Shutterstock)

Masih dikutip dari Medcom, Interior Desain Expert Pinhome Shania Tahir menambahkan tips jika kamu hendak membangun rumah tumbuh. Tipsnya adalah adakan pertemuan dengan expertise atau ahli dalam perencanaan pembangunan rumah seperti arsitek, kontraktor atau konsultan sipil dan interior desainer. Rencanakan waktu pembangunan bersama mereka!

“Misalnya mau mulai membangun rumah 2013 dan bujet yang dimiliki hanya untuk satu kamar, namun ada gambaran untuk melanjutkan pembangunan di 2020 dan penambahan sebanyak dua kamar. Rencana ini harus disampaikan ke arsitek supaya bisa diatur, layout rumah idealnya seperti apa. Kalau mau rumah bertingkat, mau tingkat berapa. Itu semua harus disampaikan ke konsultan sipil supaya pondasinya diukur dan disesuaikan agar kuat,” kata Shania.

Nah, begitulah sedikit gambaran jika kamu mau membangun rumah tumbuh. Jika sudah memiliki lahan yang tepat, jangan ragu untuk segera memulai membangun rumah secara bertahap ya, Millens. Selama pembangunan, jangan sampai loyo dalam bekerja, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024