Inibaru.id – Nggak hanya di Indonesia, masalah properti juga terjadi di Jepang meski jenis masalahnya berbeda. Kalau di sini harga properti seperti tanah dan rumah dianggap terlalu mahal sehingga sulit dibeli generasi muda, di Jepang justru semakin banyak rumah kosong yang nggak laku meski dijual murah. Kok bisa?
Fakta ini terungkap dari survei lima tahunan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang. Nah, dalam survei perumahan dan tanah di Negeri Matahari Terbit pada 2018 lalu, disebutkan bahwa ada 8,49 juta rumah yang kosong di sana. Jumlah rumah kosong ini naik 3,2 juta dari tahun 2013.
Sebutan bagi rumah-rumah kosong ini adalah Akiya. Menariknya, sebenarnya dari total 62,42 juta rumah yang ada di Jepang, 13,6 persennya nggak lagi ditinggali. Di sejumlah prefektur seperti Kochi, Kagoshima, Tokushima, serta Wakayama, lebih dari 18 persen rumah di sana bahkan kosong. Nah, kebanyakan rumah-rumah ini jadi kosong karena penghuninya meninggal atau pindah.
Pemerintah Jepang ternyata menganggap hal ini sebagai masalah properti yang nggak bisa dibiarkan. Perdana Menteri Yoshihide Suga bahkan sampai membuat rencana untuk merevitalisasi area-area pedesaan yang sering ditinggal warganya ke kota besar. Caranya adalah dengan menawarkan rumah-rumah kosong atau Akiya ini dengan harga yang terjangkau.
Nah, bagi siapa saja yang tertarik untuk membeli Akiya, bisa langsung mengecek di situs resminya, Bank Akiya. Di sana, terlihat jelas rumah yang dijual lengkap dengan harga, lokasi, kondisi rumah hingga kondisi di sekitarnya.
Yang menarik adalah, sejumlah rumah harganya sekitar 50 ribu Yen saja atau kalau di-Rupiahkan hanya Rp 7 juta-an. Sejumlah rumah tua yang sudah lama kosong seperti di Kota Okutama bahkan bisa dibeli secara cuma-cuma!
Yang menarik, pemerintah Jepang nggak memaksa rumah-rumah ini harus jadi tempat tinggal usai dibeli. Kamu bisa kok menjadikannya semacam ruko, tempat usaha, dan lain-lain. Diharapkan, hal ini membuat bangunan-bangunan ini jadi terawat dan pajak rumah pun bisa kembali lancar.
Berapa Pajaknya?
Nah, kalau soal pajak, setiap daerah punya perbedaan perhitungan. Namun, kalau kamu membeli rumah di Kota Okutama yang sebelumnya disebut gratis, bisa jadi pajaknya nggak mahal-mahal amat, kok Millens. Ada yang mendapatkan rumah dengan luas 54 meter persegi dan harus membayar pajak sekitar 25 ribu Yen saja setiap tahun. Kalau di-Rupiahkan, nggak sampai Rp 3,5 juta.
Kalau kamu tertarik beli rumah di Jepang, pastikan dulu dapat pekerjaan di sana, ya? Omong-omong, gaji bulanan di sana lumayan tinggi, lo, yakni sekitar 282 ribu Yen atau Rp 37 juta per bulan. Jadi, urusan pajak rumah sudah beres ya?
Tapi, ingat juga ya kalau biaya hidup di sana juga lumayan tinggi. Kalau untuk satu orang, bisa jadi akan menghabiskan 160 ribu Yen per bulan, kalau dua orang, bisa jadi sekitar 240 ribu Yen. Enaknya, kalau kamu sudah nggak berpikir lagi soal biaya sewa rumah, pasti bisa jadi lebih murah.
Tertarik buat beli rumah kosong di Jepang, Millens? (Det,Dai/IB09/E05)