BerandaHits
Rabu, 7 Feb 2023 17:00

Terus Menumpuk, Sampah di Pantai Tambakrejo Tanggung Jawab Siapa?

Bibir pantai Tambakrejo di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang dipenuhi sampah berbagai macam. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sampah di pantai Tambakrejo yang terus menumpuk dari hari ke hari membuat masyarakat setempat merasa cemas. Keberadaan sampah kiriman dari hulu ini seharusnya menjadi tanggung jawab siapa?

Inibaru.id - Hamparan pasir lembut yang seharusnya menghiasi bibir pantai nggak terlihat lagi di pesisir Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Sebagai gantinya, tumpukan sampah menutupi hampir sebagian besar permukaan pantai yang terletak di sisi utara Kota Lunpia tersebut.

Charis, warga RT 06 RW 16 Kelurahan Tambakrejo, mengaku resah melihat pemandangan nggak sedap tersebut. Namun, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan itu mengaku nggak bisa berbuat apa-apa, pasalnya sampah yang mengepung kawasannya ini merupakan kiriman dari hulu.

"Tumpukkan sampah itu saya lihat mulai banyak mulai 2016," keluh pemuda 24 tahun saat dihubungi Inibaru.id belum lama ini. "Sampah-sampah ini masuk lewat Banjir Kanal Timur (BKT)."

Tumpukan sampah yang didominasi plastik tersebut, lanjutnya, nggak pernah surut. Kendati telah berkali-kali dibersihkan, gelombang sampah baru bakal datang lagi. Bahkan, kalau Semarang dilanda hujan deras hingga banjir, dia mengatakan, Tambakrejo bisa kelimpahan sampah berton-ton.

"Dari penglihatan mata saya, pas ada banjir, sampah yang terbawa ke sini bisa sampai dua ton. Ini baru permukaannya, belum termasuk sampah yang ada di bawahnya," ungkap Charis dengan mimik muka sedih.

Warga Merasa Cemas

Tumpukkan sampah di bibir pantai Tambakrejo didominasi sampah plastik. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan

Charis, sebagaimana kebanyakan warga Tambakrejo, mengaku cemas jika permasalahan sampah yang terus menumpuk ini nggak segera mendapatkan penanganan serius. Menurutnya, sampah ini akan mengganggu kesehatan. Sebagai nelayan, dia juga takut ikan-ikan sulit berkembang biak.

"Sampah-sampah ini kan bisa berdampak buruk untuk ekosistem satwa di laut. Ya, saya takut habibat mereka rusak," tegasnya.

Apa yang dikatakan Charis mendapatkan dukungan dari Manager Kajian dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah Patria Rizki Ananda. Perempuan yang akrab disapa Patria ini menuturkan, kawasan Tambakrejo membutuhkan penanganan jangka panjang.

"Agar kawasan pesisir seperti Tambakrejo terbebas dari kiriman sampah, pemerintah harus membuat aturan khusus untuk produsen penghasil plastik," cecarnya.

Kendati Semarang punya aturan yang melarang penggunaan plastik sekali pakai, menurut Patria, penerapannya belum optimal; salah satunya terlihat dari masih banyaknya tempat makan yang memakai sedotan dan cup plastik.

"Saya rasa pemerintah pusat dan daerah harus tegas kepada para penghasil sampah plastik itu. Mereka harus bertanggung jawab mengurangi dan mendaur ulang yang mereka produksi," tegas Patria.

Harus Rutin Dibersihkan

Ilustrasi: Pertumbuhan mangrove bisa terhambat jika akarnya terus-menerus tertimbun sampah plastik. (Inibaru.id/ Galih PL)

Nggak penanggulangan jangka panjang, menurut Patria, Tambakrejo juga membutuhkan penanganan jangka pendek. Dia mengatakan, pemerintah harus melakukan pengangkutan sampah-sampah tersebut secara rutin hingga kawasan bibir pantai Tambakrejo bersih.

"Dalam hitungan jam, Laut Jawa dan BKT bisa jadi terus mengirim sampah ke Tambakrejo. Jadi, untuk penanganan jangka pendek, pemerintah harus rutin membersihkan tumpukkan sampah itu," tutur perempuan yang masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Diponegoro Semarang tersebut.

Menurut Patria, sampah di kawasan pesisir bakal berdampak buruk terhadap ekosistem laut, terlebih sampah di Tambakrejo didominasi plastik. Dia khawatir, sampah plastik yang dibiarkan nantinya bakal berubah menjadi mikroplastik saat terurai.

"Sampah plastik ini sulit sekali diurai. Saat teraurai, sampah malah jadi mikroplastik, lalu termakan ikan. Terus, ikannya kita makan, jadilah apa yang orang-orang bilang tubuh tubuh, usus, atau darah kita mengandung sampah plastik," paparnya.

Dampak selanjutnya, imbuh Patria, sampah plastik yang mencemari perairan membuat tumbuhan mangrove dan terumbu karang rusak.

"Pertumbuhan mangrove bisa terhambat karena akarnya tertutup sampah. Terus, terumbu juga bisa mati saat sinar matahari terhalang sampah dan proses fotosintesis terhambat," tandasnya.

Nah, untuk kamu yang masih suka buang sampah plastik sembarangan, sudah tahu kan ke mana sampah-sampah itu bermuara dan gimana dampaknya bagi masyarakat pesisir? Mulai sekarang, kurang-kurangin sampah plastiknya ya, Millens! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: