BerandaHits
Sabtu, 18 Jan 2019 16:46

Capcai, Hidangan Tionghoa yang Nggak Populer di Tiongkok

Capcai sangat terkenal di Indonesia terlebih di Pulau Jawa. (Royco)

Hidangan tionghoa capcai cukup populer di Indonesia. Namun, di Tiongkok, masakan ini justru nggak cukup terkenal, lo. Berikut alasannya.

Inibaru.id – Capcai termasuk dalam makanan yang digemari masyarakat Tanah Air, khususnya di Pulau Jawa. Masakan yang dibuat dengan mencampurkan berbagai sayuran ini memiliki cita rasa gurih dan kuah yang kuat. Capcai juga mudah dijumpai di kedai-kedai yang menjual hidangan tionghoa (chinese food).

Lantaran namanya memakai bahasa Hokkian, banyak orang yang berpikir jika cap cai berasal dari Tiongkok. Padahal, dalam realitanya masakan ini nggak populer, lo.

Kompas.com, Kamis (17/1/2019), menulis, pakar kuliner Aji Bromokusumo menyebut capcai bukan hidangan berkelas di Tiongkok melainkan hasil inisiatif koki istana di zaman kerajaan.

“Pada zaman dinasti di Tiongkok, raja atau kaisar nggak mau mengonsumsi makanan sisa. Padahal, banyak sisa sayuran yang sayang kalau nggak diolah," terang Aji.

Daripada dibuang, koki istana pun berinisiatif untuk mencampur sisa sayuran ini menjadi masakan baru. Namun, karena dibuat dari bahan sisa, makanan ini justru dianggap sebagai makanan murahan sehingga kurang diminati.

Aji menambahkan, besar kemungkinan capcai berasal dari daerah Fujian, Tiongkok. Penduduk Fujian yang merupakan orang Hokkian disebut paling banyak bermigrasi ke wilayah Indonesia. Karena di Indonesia sangat kaya dengan berbagai macam sayuran, makanan ini kemudian dipopulerkan kembali di wilayah yang disinggahi.

Apalagi ditambah dengan fakta harga daging kurang terjangkau sehingga capcai dianggap solusi terbaik untuk mengolah sayuran agar lebih nikmat. Gara-gara hal ini juga, pakem sayur apa saja yang harus dijadikan bahan capcai nggak pernah jelas.

“Bebas, sayurnya apa saja boleh dicampur untuk dijadikan capcai,” lanjut Aji.

Dia juga membantah anggapan yang menyebut capcai berarti campuran dari sepuluh macam sayuran. Menurut Aji, istilah capcai justru berasal dari kata “za” dan “cai” yang dalam bahasa Mandarin berarti campuran sayuran. Selain itu, dalam dialek Hokkian, kata “cap” berarti campuran, bukannya sepuluh. Hal ini dibuktikan dengan versi huruf kanjinya yang berbeda dari “cap” yang berarti angka sepuluh.

Hayo, siapa yang baru tahu fakta ini? Ngomong-ngomong, sobat Millens suka makan capcai nggak nih? (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: