BerandaHits
Jumat, 20 Agu 2020 08:00

Tahun Baru Barengan, Ternyata Kalender Jawa dan Islam Ada Bedanya, lo

Penanggalan Jawa. (kratonjogja.id)

Tahun barunya sama meski sebutannya beda. Nama-nama bulannya juga terkadang mirip. Lantas, apa beda dari Kalender Jawa dan Islam?

Inibaru.id – Kamu pernah terpikir nggak kalau kalender Jawa dan Islam alias Hijriah memiliki Tahun Baru yang bersamaan. Di Indonesia, kamu bisa menyebutnya sebagai 1 Murarram atau 1 Suro. Selain tahun baru yang bersamaan, nama-nama bulan di kalender Jawa dan Islam juga mirip. Lantas, apakah sebenarnya keduanya sama saja?

Ternyata, meski mirip, ada perbedaan antara penanggalan Jawa dengan penanggalan Islam, lo Millens. Jadi begini. Berdasarkan buku berjudul Penanggalan Jawa 120 Tahun Kurup Asapon karya H Djanudji, penanggalan Jawa dicetuskan oleh Raja Mataram Sultan Agung Anyakrakusuma. Dia memulai penanggalan ini pada 1 Muharram 1043 Hijriah atau pada 8 Juli 1633 penanggalan Masehi.

Tujuan dari dibentuknya penanggalan Jawa ini adalah demi menyatukan sistem penanggalan masyarakat Jawa bersama para santri yang sebelumnya kerap berbeda. Masyarakat Kejawen saat itu masih memakai kalender Saka yang terkadang nggak cocok dengan kalender Hijriah yang dipakai para santri.

Kalender Hijriah. (Youtube/Tavip GF2)

Selain itu, diharapkan penyatuan sistem penanggalan ini akan mempersatukan masyarakat Jawa dan para santri agar lebih kuat melawan para penjajah Belanda. Jadi mereka nggak perlu lagi ribut-ribut sendiri yang nggak penting.

FYI ya, kalender Saka ternyata memakai pergerakan revolusi bumi dalam mengelilingi matahari, lo. Sistem kalender ini sudah dipakai masyarakat Hindu di India sejak 78 Masehi. Di beberapa tempat seperti Bali, sistem kalender Saka masih dipakai. Hal ini tentu sudah berbeda dengan penanggalan Hijriah yang berdasarkan pada pergerakan bulan, kan?

Sistem Kalender Jawa yang diperkenalkan Sultan Agung cukup sederhana, nama bulan dan jumlah hari per bulannya disamakan dengan di penanggalan Hijriah. Namanya juga mirip-mirip. Hanya, khusus untuk penggunaan tahun, Tahun Saka masih dipakai. Hal ini berarti, kalender Jawa pertama dibuat pada tahun 1555 Saka.

Kalender Jawa punya perbedaan dengan kalender Hijriah. (Islamtoday.id)

Berbeda dengan penanggalan hijriah yang bisa saja berubah sesuai perhitungan atau pemantauan hilal, kalender Jawa sudah pasti. Sebagai contoh, bulan dengan 30 hari seperti Sura dan Mulud selamanya akan tetap jumlah harinya. Begitu pula dengan bulan dengan 29 hari seperti Sapar dan Bakdamulud. Hanya, khusus di tahun kabisat, bulan Besar ditambah jadi 30 hari.

Menariknya, setiap 120 tahun, kalender Jawa akan memiliki perbedaan satu hari lebih banyak dari penanggalan Hijriah. Dalam sistem kalender Jawa, hal ini disebut sebagai kurup. Sudah ada tiga kurup yang berlansung sejak sistem ini diperkenalkan. Kini, kita berada di Kurup Asapon yang berlaku sejak 24 Maret 1936 dan baru berakhir nanti 25 Agustus 2052.

Kalau kamu, apakah masih sering memakai sistem penanggalan Jawa, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: