BerandaHits
Senin, 9 Nov 2025 18:30

Sumanto Ajak Masyarakat Resapi Pesan Damai dari Lakon 'Kresna Duta'

Sumanto mengajak masyarakat meneladani nilai-nilai luhur pewayangan. (DPRD Jateng)

Pentas Wayang Kulit Lakon 'Kresna Duta' yang digelar Ketua DPRD Jateng Sumanto di Karanganyar kembali menghadirkan pesan damai tentang pentingnya diplomasi dalam menyelesaikan konflik, sekaligus mengajak masyarakat meneladani nilai-nilai luhur pewayangan.


Inibaru.id – Nggak sekadar melestarikan seni tradisi, Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto kembali menghadirkan pagelaran wayang kulit sebagai ruang belajar nilai-nilai kehidupan. Pentas yang digelar di Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, itu menampilkan lakon "Kresna Duta" yang sarat pesan tentang pentingnya diplomasi dalam menyelesaikan konflik.

Dua dalang, Ki Daliyun Darjo Martono dan Ki Fajri Nur Salim, membawakan kisah perjalanan Prabu Kresna ketika diutus Pandawa untuk menuntut kembali hak mereka atas Kerajaan Ngastina. Upaya damai itu kandas ketika Duryudana menolak dan bahkan berupaya membunuh Kresna. Sang dewa kemudian menunjukkan kesaktiannya dengan menjelma menjadi raksasa raksasa besar, simbol amarah atas ketidakadilan Kurawa.

Sumanto mengungkapkan bahwa pentas wayang kulit rutin dia gelar setiap selapan dina atau 35 hari sekali, sebagai komitmen menjaga warisan budaya sekaligus memberi ruang bagi para dalang setempat untuk tampil.

"Kali ini ceritanya tentang Kresna yang menjadi utusan Pandawa untuk menyampaikan secara baik-baik kepada Kurawa untuk membagi tanah Kerajaan Ngastina. Namun karena Kurawa menolak, terjadilah Perang Bharatayuda yang membuat 100 ksatria Kurawa habis dan Pandawa menguasai tanah dari Bapaknya," ungkapnya.

Bagi Sumanto nilai filosofis di dalam cerita pewayangan sangat dalam meski ceritanya sederhana. (DPRD Jateng)

Menurutnya, meski Lakon Kresna Duta tampak sederhana, nilai filosofi di dalamnya begitu dalam dan relevan. Kresna digambarkan nggak serta-merta memilih kekerasan, tetapi mengedepankan negosiasi meski hak Pandawa dirampas secara nggak adil.

"Pesan moralnya, negosiasi perlu dilakukan dulu sebelum terjadi hal yang merugikan. Meski Kresna datang untuk berdamai, ia tetap sadar bahwa perang mungkin terjadi. Kresna memberi batas jelas, jika diplomasi gagal, pembelaan diri harus dilakukan untuk menegakkan kebenaran," kata Sumanto.

Dia pun mengajak masyarakat memandang wayang kulit bukan hanya sebagai tontonan, melainkan juga tuntunan. Nilai-nilai seperti keberanian, keadilan, kesetiaan, dan kebijaksanaan, menurutnya, dapat menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

Politisi PDIP itu menambahkan bahwa kisah-kisah pewayangan yang bersumber dari Mahabharata dan Ramayana selalu membawa pesan universal tentang perjuangan antara kebaikan dan kejahatan.

"Menampilkan pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan, serta mengajarkan pentingnya menjaga moralitas dan perilaku yang luhur. Semoga pementasan ini memberikan pelajaran bagi kehidupan," ungkapnya.

Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari masyarakat setempat. Sekretaris Desa Suruh, Aan Andrianto, menyebut pementasan rutin tersebut menjadi bukti nyata upaya pelestarian budaya di tengah era digital.

"Kebetulan di sini kalau ada jadwal wayang warga ikut getok tular dan menonton. Pada zaman digital ini wayang kulit tak boleh dilupakan. Terima kasih pada Pak Manto yang telah memberikan tontonan dan hiburan ke warga Suruh," ujarnya. (Ike P/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: