BerandaIndo Hayati
Jumat, 7 Des 2017 00:09

Macan Akar a.k.a Kucing Hutan kok Dipiara

Jenis kucing hutan yang disebut kucing batu. (greenleafology.blogspot.com)

Blacan alias macan akar alias kucing hutan itu satwa liar. Yang liar tentu bukan untuk dipiara. UU yang mengatur perlindungannya sudah ada dan jelas bunyinya.

Inibaru.id – Sempat beredar kabar di Aceh, seekor kucing menyusui dan membesarkan anak-anak macan akar. Nama pemilik anak-anak macan akar itu Rahman Surya, warga Gampong Panton Rayeuk A, Aceh Timur.

Bagi sang pemilik, hal itu aneh banget. "Ini sangat aneh, biasanya kucing kalau menyusui anak kucing lain saja tidak mau. Tapi kok ini mau menyusui anak macan akar. Itulah anehnya," ungkap Rahman saat ditemui Serambinews di rumahnya, Minggu (4/9/2016).

Sobat Millens, ini bukan tulisan soal keanehan seperti yang diungkapkan Rahman. Lagipula, kejadiannya sudah lebih dari setahun lalu.

Kali ini kita akan membahas ihwal macan akar, satwa khas kita yang terancam kepunahan. Oya, hewan ini disebut juga blacan atau yang secara formal disebut kucing hutan. Karena itu, kita mengapresiasi pemerintah yang mengeluarkan undang-undang untuk melindungi.

Apakah sebenarnya macan akar a.k.a blacan a.k.a kucing hutan itu?

Si Gesit dari Hutan Jawa

Blacan atau macan akar sekilas mirip kucing rumahan. (Ruparupa)

Meski disebut kucing hutan, satwa liar yang berasal dari hutan Jawa ini nggak selalu berada di dalam kawasan hutan. Kadangkala dijumpai ada keluarga kucing hutan di lahan masyarakat. Kucing itu bersarang atau berlindung di bawah batu-batu besar.

Hewan ini tangkas terutama ketika memanjat pohon. Ia juga sering terlihat di antara akar-akar pohon, yang kemudian membuatnya kerap disebut dengan macan akar.

Di Jawa, kucing hutan ini disebut dengan nama Latin Prionailurus bengalensis yang termasuk hewan nokturnal. Maksudnya, hewan yang kehidupannya lebih banyak pada malam hari.

Ciri Kucing Hutan Jawa

Macan akar atau kucing hutan memiliki ciri fisik yang mirip kucing piaraan. (Ruparupa)

Kalau dilihat sepintas, sebenarnya kucing hutan ini tak berbeda secara fisik dengan kucing rumahan. Beti alias beda tipis, kucing hutan bertubuh lebih besar dari kucing domestik. Bulunya berwarna abu-abu gelap dengan corak totol-totol, yang membuatnya kerap disebut Leopard Cat.

Inilah sebabnya orang Inggris menyebutkannya Leopard Cat karena memiliki kemiripan dengan macan tutul. Walau mirip macan tutul tapi kucing hutan tidak termasuk ke dalam jenis Genus panthera atau kucing besar.

Kucing hutan dapat meloncat, memanjat pohon, juga berenang di sungai. Ini jelas berbeda dengan kucing rumahan yang tak suka berenang bahkan tak suka pada air. Ini juga jenis kucing yang susah dipelihara karena sebenarnya ia hewan liar.

Populasi Kucing Hutan

Persebaran populasi kucing hutan ada di hampir seluruh Indonesia. Di Asia Tenggara, jenis kucing hutan ini dapat di temukan di Laos, Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Di Asia Selatan hewan itu bisa ditemukan di India, Srilanka, dan Bangladesh.

Mereka adalah hewan yang tinggal di hutan hujan. Maklum, sebagai karnivora, mereka pemakan daging yang memburu dan memangsa burung, ular dahan, dan tupai.

Dilindungi Pemerintah

Millens, seperti sudah disebutkan, hewan jenis kucing hutan ini termasuk satwa liar yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No 5 Tahun 1990 bahwa:

Kepada siapapun orangnya yang sengaja melukai, menangkap, membunuh, menyimpan, memelihara, memiliki, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)).

Dan Barang Siapa yang Sengaja memiliki, memelihara, menyimpan, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)).

Meski begitu, ada banyak situs yang menawarkan kucing hutan. Itu artinya ada perdagangan dan orang-orang yang memelihara satwa liar jenis ini. Menurut Tim Millens Inibaru.id, aturannya udah jelas. Apalagi, yang namanya hewan liar ya semestinya dibiarkan bebas hidup dalam habitatnya. Betul? (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: