Inibaru.id – Menghitung jumlah pohon di sebuah kawasan sudah sulit, apalagi di sebuah negara? Terlebih, negara itu adalah Tiongkok yang memiliki wilayah terluas ketiga dunia dengan total 9.326.410 kilometer persegi.
Sedikit informasi, daratan Tiongkok berukuran empat kali lipat dari luas wilayah Indonesia. Mengukur pepohonan yang tumbuh di atasnya tentu menjadi pekerjaan yang sulit. Namun, hal ini rupanya benar-benar bisa dilakukan oleh ilmuwan dari negeri yang menjadi tanah kelahiran panda tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Profesor Qinghua Guo dari Institute of Remote Sensing and Geographic Information System dari Peking University ini, Tiongkok mempunyai pohon sebanyak 142,6 miliar. Artinya, dengan jumlah penduduk mencapai 1 miliar orang, tiap orang di sana punya 100 pohon.
Oya, penelitian ini dilakukan untuk mengecek kondisi ekosistem hutan di Tiongkok guna memperkirakan jumlah karbon yang nantinya diserap oleh pohon-pohon tersebut. Perkiraan inilah yang bisa jadi patokan Tiongkok untuk merespons perubahan iklim serta memulihkan ekosistem berkelanjutan.
“Kami juga diminta untuk membuat peta yang detail terkait dengan distribusi pohon di Tiongkok. Bisa dikatakan, ini adalah untuk kali pertama pemetaan kepadatan pohon di Tiongkok dilakukan,” ujar Guo sebagaimana dinukil dari Live Science.
Metode yang Dilakukan
Lantas, bagaimana cara mereka menghitung pohon di wilayah sebanyak ini? Selain memakai teknik Lidar360 atau pemetaan berbasis laser yang menggunakan cahaya serta pengukuran jarak, para peneliti juga memakai pesawat nirawak sejak 2015 untuk mengkover wilayah yang luas di Tiongkok.
Dari data itulah, jumlah pohon bisa diperkirakan, lengkap dengan pemetaan lokasi di mana pohon-pohon tersebut terkumpul. Hasil dari penelitian ini kemudian dipublikasikan pada 6 Februari 2025 lalu di laman jurnal internasional Tiongkok, Science Bulletin.
“Meski sudah memakai Lidar360, kami masih mengalami masalah dalam akurasi jumlah pohon karena di hutan yang padat dan rapat, terkadang ada pohon-pohon kecil yang nggak bisa kita lihat karena tertutup pohon yang lebih tinggi,” terang Guo mengakui kelemahan dari penelitiannya.
Hasil penelitian ini diharapkan bakal semakin mendukung program Great Green Wall yang dicanangkan pemerintah Tiongkok sejak 1978 lalu. Program ini dibuat demi meningkatkan jumlah pohon di negara tersebut. Targetnya, bakal ada 100 miliar pohon di Great Green Wall tersebut pada 2050.
Kalau di Indonesia, selain merespons perubahan iklim, pemetaan pohon ini mungkin bisa menjadi upaya untuk menyikapi maraknya pembalakan liar dan alih fungsi hutan juga, ya? (Arie Widodo/E10)