Inibaru.id – Harapan warga Bandungan dan Sumowono mendapatkan harga jual mawar petik yang mahal pada Kamis (27/3/2025) pagi, pupus. Meski banyak orang sudah berdatangan ke Pasar Bunga Bandungan sejak pukul 04.30 WIB, harga mawar yang kebanyakan dipanen sejak pukul 02.00 WIB tersebut nggak pernah menembus Rp50 ribu per keranjang.
Padahal, hari ini sudah H-4 Lebaran. Pada tahun-tahun sebelumnya, sejak H-5 Lebaran, harga mawar petik sudah berangsur naik dan biasanya mulai menyentuh angka Rp70 ribuan – Rp100 ribuan per keranjang. Warga yang mengharapkan keuntungan dari penjualan mawar untuk bisa membeli banyak keperluan Lebaran pun mulai resah.
“Bahkan jika dibandingkan Kamis biasanya, di luar Ruwah atau jelang Lebaran, harga mawar bisa lebih dari Rp50 ribu. Ini agak mengherankan karena pada Kamis (20/3) lalu juga mawar hanya laku Rp10 ribu per keranjang. Padahal, biasanya permintaan mawar meningkat untuk keperluan nyekar di Kamis sore,” keluh Umi, salah seorang petani mawar dari Sumowono, Kabupaten Semarang.
Layaknya kebanyakan petani di daerah tempat tinggalnya, Umi sudah melakukan pruning dan perawatan lainnya terhadap mawar di ladangnya agar bisa mekar maksimal sejak seminggu jelang Lebaran. Alasannya, tentu saja karena pada momen tersebut, harga jual mawar petik bisa meningkat berkali-kali lipat dari biasanya.
Jelang Lebaran tahun lalu, misalnya, perempuan yang bisa membawa 7-8 keranjang mawar setiap kali menjualnya di Pasar Bunga Bandungan bisa mendapatkan harga Rp100 ribu – Rp200 ribu per keranjang. Saking banyaknya mawar yang mekar di ladangnya, dia bahkan bisa panen 2-3 kali dalam sehari. Makanya, keuntungan yang dia dapatkan jelang Lebaran 2024 lalu menembus jutaan rupiah.
“Keuntungan menjual mawar ini seperti THR buat kami untuk keperluan belanja Lebaran. Makanya, kami heran kok pada tahun ini harganya nggak sebagus tahun lalu,” ungkap adik Umi yang membawa 6 keranjang mawar, Khoiriyah.
Keduanya kemudian berasumsi kalau pasokan mawar pada tahun ini jauh lebih melimpah dari sebelumnya. Hukum ekonomi kemudian berlaku, jika pasokan barang berlebih namun permintaan sama, tentu saja harga barangnya akan turun.
“Tahun kemarin banyak mawar yang lomot alias gagal mekar. Mungkin karena hal itu jadi harganya tinggi. Kalau sekarang, hampir semua orang berhasil menjadikan mawarnya mekar semua,” ungkap keduanya diamini tetangga lainnya yang hanya mendapatkan uang Rp310 ribu untuk 7 keranjang mawar, Yani.
Meski begitu, karena mereka juga mampu memanen banyak mawar, setidaknya mampu mengumpulkan sejumlah uang untuk keperluan belanja Lebaran. Makanya, meski harganya nggak sebagus tahun lalu, para petani dari Sumowono tersebut tetap bersyukur.
Apalagi, masih ada 3 hari tersisa jelang Lebaran. Mereka berharap ada pengepul bunga dari daerah lain yang akan berdatangan ke Pasar Bunga Bandungan. Semakin banyak pengepul yang berdatangan, harapannya bakal bikin permintaan meningkat dan berimbas pada harga mawar jauh lebih mahal dari harga sekarang.
Semoga saja harapan tentang harga mawar ini beneran kejadian ya, Millens. Jadi, para petani ini bisa berlebaran dengan senyum secantik mawar yang mereka rawat selama ini. (Arie Widodo/E05)