Inibaru.id - Beberapa orang memutuskan untuk menjadi vegetarian karena beberapa alasan. Yang paling populer itu karena pertimbangan etis, kepedulian terhadap lingkungan, keyakinan agama, dan manfaat kesehatan. Meskipun saat menjalankannya mereka mempunyai aturan yang berbeda-beda, satu yang pasti semua bentuk vegetariasme adalah menghindari daging.
Nah tahukah kamu jika para vegetarian ini mempunyai peluang mengalami depresi dua kali lebih sering ketimbang mereka yang makan daging? Hal itu diungkapkan oleh sebuah studi yang diterbitkan September 2022 di Journal of Affective Disorders.
Baca Juga:
Mau Panjang Umur? Jadilah Vegan!Melansir dari Liputan6 (6/10/2022), survei tersebut mengamati 14.216 orang di Brazil antara usia 35 hingga 74 tahun. Dalam survey tersebut, dibagikan kuesioner untuk menentukan siapa saja yang mengikuti diet tanpa daging alias vegetarian. Hasil dari proses penyaringan itu adalah sebanyak 82 orang yang benar-benar menjadi vegetarian.
Mereka lalu diteliti dengan alat diagnostik yang disebut Clinical Interview Schedule-Revised (CIS-R) yang berguna untuk menentukan apakah seseorang mengalami periode depresi atau nggak. Hasilnya, berdasarkan analisis data, terkuak bahwa diet tanpa daging menyebabkan frekuensi depresi naik hingga dua kali lipat.
Lebih lanjut, penelitian itu mengungkapkan bahwa depresi yang dialami 82 orang vegetarian itu nggak berhubungan dengan faktor ekonomi serta gaya hidup seperti merokok, asupan alkohol, aktivitas fisik, dan berat badan.
Lantas, apa alasan menghindari daging menyebabkan seseorang lebih sering depresi? Juru bicara Academy of Nutrition of Dietetics Monique Richard mengatakan, diet tanpa daging dan depresi dapat dikaitkan karena beberapa alasan, salah satunya adalah kekurangan nutrisi.
“Setiap kali seseorang mengecualikan salah satu kelompok makanan, dalam hal ini sumber protein dan lemak, lalu nggak menggantinya dengan pilihan nutrisi yang sama, itu akan memengaruhi berbagai fungsi sistemik dan fisiologis seperti kesehatan kognitif,” kata Richard.
“Jika seseorang nggak memiliki asupan nutrisi yang cukup seperti B12, asam lemak omega-3, dan protein, maka enzim dan protein tertentu dapat terganggu dan mengubah jalur tertentu dalam tubuh,” tambahnya.
Jika itu terjadi, lebih lanjut Richard mengatakan dapat memengaruhi suasana hati, kecemasan, ingatan, stres, sulit tidur, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan pola diet terentu, seseorang harus mengkaji lebih dalam dan mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi.
Nah, itulah satu penelitian tentang hubungan vegetarian dan depresi. Meski survei itu dilakukan di Brazil dan hanya melibatkan 82 orang saja, senggaknya kita yang ada di sini bisa mengambil sedikit pelajaran, bahwa sebelum menjalani diet ketahui dulu dampak positif dan negatifnya ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)