Inibaru.id - Sekitar abad ke-17, seorang petani melon di Paris, Prancis, nggak sengaja menemukan jamur tumbuh di pupuk miliknya. Konon, inilah ihwal penemuan jamur pangan di Eropa. Sejak itu, jamur, yang sebetulnya telah menjadi bahan pangan sejak abad ke-6 di Asia, mulai dibudidayakan secara luas, dan bertahan hingga kini.
Nggak hanya sebagai garnish atau bahan tambahan, jamur juga mulai menjadi bahan utama pelbagai masakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu masakan yang belakangan banyak disajikan adalah satai jamur.
Jamur tiram. (Kampustani)
Menu satai jamur itu bisa kamu temukan di berbagai kota, di antaranya di Jejamuran di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, atau Sate Jamur Kophen di Kota Semarang, Jawa Tengah. Untuk kamu yang belum pernah mencicipinya, satai ini memiliki rasa yang mirip daging ayam, tapi lebih kenyal.
Untuk masakan satai, jamur yang biasa digunakan umumnya adalah jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Jika nggak sempat menyambangi kedai satai jamur, kamu juga bisa membuatnya sendiri. Nggak sulit, kok! Harga jamur di pasaran juga jauh lebih murah ketimbang daging ayam atau kambing.
Menu satai jamur tiram di Jejamuran. (Instagram/jejamuran.id)
Jamur tiram cukup mudah kamu temukan di pasar. Kamu tinggal mencuci bersih jamur, lalu menusuk-nusuknya laiknya membuat satai daging ayam atau kambing. Setelah satai siap, kamu tinggal membakarnya hingga matang, lalu sajikan bersama sambal kacang atau sambal kecap. Silakan pilih!
Konon, jamur tiram cukup kaya asam amino dan protein. Kamu yang tengah mengurangi lemak juga cocok mengonsumsi jamur untuk asupan proteinmu.
Nggak hanya enak, satai jamur tiram juga sangat menyehatkan. (Panduan-masakan-enak.blogspot)
Gimana, Millens? Tertarik mencoba bikin sate jamur sendiri atau pengin menyambangi kedai satai jamur? (MG25/E03)