BerandaHits
Selasa, 11 Jun 2018 10:54

Sepotong Cerita dari Mereka yang Nggak Bisa Mudik

Sebagian orang tidak bisa mudik karena tuntutan pekerjaan. (Arielogis.co)

Lebaran bagi sebagian orang nggak selalu bisa dirayakan dengan keluarga, terlebih jika sudah menyangkut urusan pekerjaan. Bagaimana cara mereka mengisi Lebaran tanpa keluarga? Inibaru telah merangkum cerita mereka buatmu.

Inibaru.id – Mudik merupakan salah satu tradisi menjelang Lebaran yang sangat penting bagi sebagian orang. Mereka beranggapan menghabiskan Lebaran bersama keluarga adalah hal yang wajib. Namun, kenyataannya nggak semua orang beruntung memanfaatkan momen tersebut bersama keluarga.

Mereka yang kurang beruntung pasti punya alasan masing-masing. Salah satu asalan yang menyebabkan seseorang nggak mudik adalah tuntutan pekerjaan.

Abdul Rahmad Dayat adalah salah seorang yang nggak bisa mudik lantaran tuntutan pekerjaan. Profesi Dayat sebagai petugas pelayanan informasi di salah satu bank di Semarang  ini membuatnya harus mengurungkan niat untuk mudik ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah.

Bila sudah begitu, Dayat hanya bisa menyalurkan kerinduannya kepada keluarga dengan menelepon orang tuanya.

“Orang tua mengerti karena saya kan baru lulus tahun lalu dan sekarang baru mendapat pekerjaan. Jadi, mereka maklum kalau saya ditarik untuk lembur di kantor. Dulu saya juga pernah mondok (belajar di pondok pesantren) juga, jadi ya agak terbiasa untuk berjauhan sama orang tua. Tapi memang tahun ini bakal jadi pengalaman pertama merayakan Lebaran tanpa orang tua,” terang lulusan Universitas Negeri Semarang itu.

Dayat mengatakan, dia mendapat jatah libur selepas Lebaran. Jatah libur itu akan digunakan untuk pulang ke kampung halamannya dan mengobati rasa rindu kepada keluarga.

Selain Dayat, perempuan yang berprofesi sebagai pengajar bahasa Jepang di Semarang ini juga nggak mudik ke kampung halaman. Dea Frauzhulli namanya. Berbeda dengan Dayat, Dea nggak mudik saat Lebaran lantaran ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya sudah tidak bisa dihubungi.

Selama empat tahun Dea menjalani Lebaran seorang diri. Perempuan asal Surakarta itu nggak memungkiri jika dirinya merasa iri melihat orang-orang bisa melakukan tradisi sungkeman bersama keluarga masing-masing.

“Jujur saja, saya rasanya juga nyesek kalau lihat teman-teman bisa sungkeman sama orang tua mereka, sementara saya sudah nggak punya siapa-siapa lagi. Tapi, ya, mau gimana lagi, sudah takdir saya begini, mau nggak mau ya harus saya terima,” ujarnya kepada Inibaru.id.

Kini, saat Lebaran tiba, Dea hanya bisa merayakannya di Semarang. Namun, di sela-sela kesibukannya di Semarang, Dea tetap berusaha menyempatkan diri untuk berziarah ke makam ibunya di Surakarta saat Lebaran. Selain itu, Dea juga biasanya bersilaturahmi dengan saudara dan teman-teman sekolahnya di Batang, Jawa Tengah.

“Dulu dosen saya sampai ada yang nawari Lebaran di kampungnya tapi ya saya sungkan. Saya akhirnya ke rumah teman-teman di Batang. Pas kumpul ramai-ramai dengan teman atau saudara ya senang, tapi kalau sudah selesai, terus pulang, rasanya ya sepi lagi. Sedih karena sendiri lagi. Tetap nggak ada yang bisa menggantikan orang tua,” jelas Dea sambil berusaha menahan tangis.

Nah, bagi sobat Millens, yang masih bisa mudik dan berkumpul bersama keluarga semestinya lebih bersyukur. Bagi yang belum bisa berkumpul dengan keluarga, jangan bersedih. Saat ini sudah tersedia banyak cara untuk bisa bertegur sapa dengan keluarga meski sedang di tempat yang berbeda kok. Selamat Lebaran, semoga menyenangkan. (Artika Sari/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: