BerandaHits
Jumat, 20 Jan 2022 09:19

Rencana Indonesia Masuk Metaverse, Kok Masih Ada Fotokopi KTP?

Indonesia berencana membuat Ibu Kota Baru Nusantara di dunia digital Metaverse. (Liputan6/IG/Jokowi)

Pengamat menyebut rencana Indonesia masuk Metaverse, tepatnya dalam membuat Ibu Kota Baru Nusantara di dunia digital tersebut kejauhan. Maklum, di sini internet saja belum merata dan masih banyak urusan administrasi membutuhkan fotokopi KTP.

Inibaru.id – Hebohnya rencana Ibu Kota Baru bernama Nusantara dibarengi dengan rencana pemerintah yang pengin membuat Indonesia masuk Metaverse. Masalahnya, pengamat menganggap keinginan masuk dunia digital ini sebagai ironi. Maklum, untuk keperluan administrasi saja, kita masih membutuhkan fotokopi KTP. Hadeh...

Isu soal pemerintah pengin ikutan bikin Ibu Kota Negara (IKN) di dunia digital Metaverse ini diungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa. Kalau menurut Suharso sih, pemerintah sudah siap membuatnya. Dia juga menyebut pembangunan IKN di Metaverse ini sedang dalam proses persiapan dan nantinya bakal membutuhkan waktu empat bulan.

Pemerintah Dianggap Kejauhan Membahas Metaverse Saat Internet Belum Merata

Rencana ini pun langsung ditanggapi oleh pengamat ekonomi digital dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. Meski rencana pemerintah masuk dunia Metaverse terlihat keren, dia justru menganggap Indonesia sebenarnya belum siap masuk ke industri digital ini.

“Infrastruktur, masyarakat, dan kebijakan yang belum menunjang kegiatan digital membuat perkembangan Metaverse ya gitu-gitu saja,” ungkap Huda, Senin (17/1/2022).

Huda juga menyebut level Indonesia masih di bagaimana memanfaatkan platform digital, masih jauh kalau membahas Metaverse. Apalagi mata uang kripto saja masih dilarang. Soal NFT saja, banyak orang yang latah ikut-ikutan hanya karena kesuksesan Ghozali Everyday dan kini jadi tempat berjualan baju dan foto selfie KTP. Padahal, bukan itu peruntukannya.

Ilustrasi: Dunia Metaverse. (Liputan6/Niantic)

“E-KTP saja masih fotokopi untuk ngurus admin, ini pemerintah kejauhan ngomongin Metaverse,” ungkap Huda.

Alasan lain yang membuat Huda menganggap Indonesia belum siap menuju industri Metaverse adalah internet yang belum merata di Tanah Air. Di fasilitas-fasilitas umum di kota besar saja, masih banyak yang nggak menyediakan jaringan internet. Di samping itu, kebijakan terkait Metaverse, NFT, dan berbagai hal digital lainnya saja belum ada.

Nusantara, Ibu Kota Baru yang Berkonsep Workacation

Omong-omong sih ya, daripada kejauhan membahas Ibu Kota Negara (IKN) baru di dunia Metaverse, kita bahas soal rencana pembangunannya di dunia nyata saja, ya Millens. Kabarnya sih, ya, di Nusantara nanti, konsepnya jadi kota workcation, lo.

Apaan sih workcation ini? Itu sih gabungan dari dua kata Bahasa Inggris ‘work’ dan ‘vacation’. Kalau menurut Suharso, rencananya sih agar generasi-generasi lebih muda nantinya bisa bekerja sembari berlibur di Nusantara. Kalau kerja dengan suasana rileks, otomatis jadi lebih produktif, deh.

Nantinya, di banyak tempat yang dibangun di Nusantara, bakal ada banyak augmented virtual reality (AVR) gitu, Millens. Hal ini sesuai dengan saran McKinsey yang menyebut kota dengan penggunaan data dan teknologi digital bakal meningkatkan kualitas hidup warganya.

Oya, Presiden Jokowi juga pengin membuat Nusantara nanti berkonsep Smart City yang ramah lingkungan sekaligus dilengkapi dengan transportasi umum yang baik. Jadi, nantinya warganya nggak bergantung pada kendaraan pribadi gitu, Millens.

Hm, kayaknya mending Ibu Kota Baru Nusantara dibangun sesuai rencana dengan baik dulu ya, Millens daripada mikirin rencana Metaverse kalau memang sebenarnya belum siap. (Kom, Bis, Voa/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024