BerandaHits
Sabtu, 12 Jul 2024 08:00

PPDB Jateng, 69 Calon Siswa SMA/SMK Semarang Diduga Pakai Piagam Palsu

PPDB Jateng diwarnai piagam palsu. (Shutterstock)

Sebanyak 69 calon siswa diduga menggunakan piagam palsu demi mengikuti PPDB jalur prestasi di beberapa SMA/SMK di Semarang. Menanggapi hal ini, Pemprov Jateng memastikan bahwa mereka hanya bisa menggunakan nilai rapor semester 1-5.

Inibaru.id - Untuk bisa mendaftar di sekolah impian tanpa harus khawatir terkena zonasi, calon siswa bisa menempuh jalur prestasi. Sayangnya, hal ini disalahgunakan beberapa oknum untuk mempergunakan piagam palsu agar lolos. Tentunya ini akan merugikan dan menjadi contoh yang nggak baik.

Pemalsuan piagam ini juga terjadi saat PPDB di Semarang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah menjelaskan bahwa ada 69 calon peserta didik yang diduga menggunakan piagam yang diragukan keabsahannya. Mereka mendaftar di SMAN sebanyak 65 orang dan di SMKN sebanyak 4 orang.

“Yaitu di SMAN 1 Semarang, SMAN 3 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMKN 6 Semarang, SMKN 7 Semarang,” bebernya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil tindakan tegas terkait dugaan penggunaan piagam palsu dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di Semarang. Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menegaskan bahwa piagam palsu tersebut nggak akan digunakan dalam jalur prestasi.

“Penggunaan piagam yang diragukan keabsahannya, jadi di sini Pemprov Jateng telah membentuk tim Aparat Pengawasan Internal Pemerintah atau APIP, yaitu dari Inspektorat Provinsi Jateng. Tim ini telah melakukan langkah-langkah penelitian terhadap dokumen yang diperlukan, serta klarifikasi dengan berbagai pihak terkait,” kata Nana, saat jumpa pers di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2, Kantor Gubernur Jateng, Rabu (10/7/2024).

Pj Gubernur Jateng mengatakan pelatih marching band yang diduga memalsukan piagam dalam pencarian. (Joglo Jateng/Lu'luil Maknun)

Nana menambahkan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari orang tua murid. Dari 15 orang tua yang diundang, hanya delapan yang hadir. Selain itu, pemerintah juga mengundang perwakilan sekolah, komite sekolah, pembina dan pelatih marching band, pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PPDI) Jateng, serta pihak terkait lainnya.

“Hasilnya, disimpulkan bahwa piagam penghargaan dari Kejuaraan Malaysia International Virtual Dance Championship 2022 diragukan keabsahannya, sehingga direkomendasikan untuk tidak digunakan sebagai komponen penambah nilai akhir pada jalur prestasi,” ujarnya.

Dengan rekomendasi ini, calon peserta didik (CPD) yang lolos seleksi PPDB jalur prestasi dengan menggunakan piagam yang diragukan keabsahannya tetap dapat mengikuti PPDB jalur prestasi di SMAN dan SMKN. Namun, nilai yang digunakan hanya berdasarkan nilai rapor semester 1 hingga semester 5.

“Mereka dapat mengikuti pelaksanaan PPDB, namun hanya dihitung nilai rapor semester 1 sampai semester 5, karena (piagam) diragukan keabsahannya,” tegasnya.

Nana menegaskan bahwa pemerintah mendukung pengusutan kasus ini dan berupaya mencari kejelasan terkait pemalsuan piagam. Pihaknya juga siap bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini.

“Memang yang bersangkutan bukan guru, bukan PNS, tapi orang sipil. Pelatih dari marching band insial S, kami cari di kos, bahkan sampai di rumah orang tua. Yang bersangkutan masih pencarian. Jadi masalah pidana, kami serahkan polisi. Kami dukung proses tersebut,” imbuhnya.

Belakangan ini, marak diberitakan adanya dugaan piagam palsu yang beredar dalam PPDB SMA/SMK di Semarang. Piagam yang diduga palsu tersebut merupakan piagam kejuaraan marching band di Malaysia yang diikuti tim dari SMPN 1 Semarang. Peristiwa ini terungkap ketika seorang orang tua siswa batal mendaftar ke SMAN 3 Semarang dengan piagam prestasi kejuaraan marching band dari Malaysia, International Virtual Band Championship 2022.

Patut disayangkan ya aksi pemalsuan ijazah ini? Semoga nggak ada yang mengulangi kesalahan ini! (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: