BerandaHits
Minggu, 9 Agu 2025 09:01

Pisang Berbuah di Kota Seoul, Tanda Perubahan Iklim Semakin Parah?

Pohon pisang yang berbuah di Kota Seoul. (Korea Times/Lee Haerin)

Selama ini, Korea Selatan mengimpor pisang dari negara-negara lain karena pisang nggak bisa berbuah di negara tersebut. Tapi, belakangan muncul kabar pisang berhasil berbuah di Kota Seoul. Tanda perubahan iklim?

Inibaru.id – Kalau biasanya kita melihat pohon pisang berbuah di kebun-kebun di negara tropis seperti Indonesia, pemandangan serupa kini bisa ditemukan di tempat yang tak terduga, yaitu di Seoul, Korea Selatan. Yap, di salah satu sudut kota besar di negara empat musim dengan iklim cenderung sejuk, pohon pisang bukan hanya tumbuh subur, tapi juga berhasil berbuah!

Pohon pisang ini berdiri tegak di Cheonsu Urban Farm, sebuah kebun komunitas yang berada di kaki Gunung Buram, Distrik Nowon, wilayah utara Kota Seoul. Dengan daun lebar yang mengilap dan tinggi yang melebihi pria dewasa, pohon tropis ini tampak mencolok di antara tanaman lain yang lebih “lokal”. Satu dari empat pohon pisang di sana berhasil menghasilkan buah pada musim panas ini.

Sosok di balik keberhasilan ini adalah pensiunan berusia 75 tahun bernama Ma Myung-sun. Dia telah mengelola lahan urban ini selama hampir tiga dekade. Menurutnya, eksperimen menanam pisang dimulai sekitar empat tahun lalu, setelah melihat tanaman subtropis seperti buah ara mulai bisa tumbuh di Seoul.

"Sekarang, dari empat pohon, satu sudah berbuah. Ini sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya seperti dikutip dari Korea Times, Jumat (1/8/2025).

Tanda Perubahan Iklim yang Tak Terbantahkan

Biasanya, pisang di Korea berasal dari negara-negara lain di wilayah tropis. (Tripadvisor/Riza Muthia)

Fenomena ini mungkin terdengar menarik, bahkan lucu bagi sebagian orang. Tapi kalau dilihat lebih dalam, keberhasilan pohon pisang berbuah di Seoul adalah tanda nyata perubahan iklim yang kini tak bisa lagi diabaikan.

Suhu rata-rata Korea Selatan saat ini telah naik sekitar 1,6 derajat Celsius dibandingkan pada awal abad ke-20. Suhu yang lebih hangat ini memperpanjang musim tanam, membuat tanaman-tanaman yang sebelumnya hanya tumbuh di daerah tropis seperti mangga, pepaya, buah naga, dan pisang, kini bisa dicoba dibudidayakan di berbagai wilayah Negeri Ginseng itu.

Pisang sendiri sebenarnya bukan buah asing di Korea. Namun, sebagian besar pasokan pisang di sana selama ini bergantung pada impor dari Filipina, Vietnam, dan negara-negara tropis lainnya. Baru dalam beberapa tahun terakhir, wilayah selatan seperti Pulau Jeju dan Daegu mulai mencoba membudidayakannya pohonnya secara komersial di rumah kaca.

Namun apa yang terjadi di Cheonsu Urban Farm berbeda. Ini bukan proyek besar-besaran dengan teknologi mahal, melainkan kebun kecil dari seorang petani lansia yang menyiasati suhu ekstrem dengan teknik sederhana, yaitu memindahkan pohon ke dalam ruangan saat musim dingin, lalu mengembalikannya ke luar saat musim semi dan membiarkannya selama musim panas.

Kabar tentang pohon pisang ini pun cepat menyebar. Banyak warga yang penasaran dan datang berkunjung, tak percaya ada pisang yang benar-benar tumbuh dan berbuah di tengah kota. "Kebanyakan orang sudah makan pisang, tapi belum pernah lihat pohonnya langsung, apalagi di halaman rumah kami," ujar Ma sambil tersenyum.

Saat malam-malam di Seoul kini tak lagi sedingin dulu dan siang hari bisa terasa seperti di Asia Tenggara, Ma hanya bisa menghela napas. "Dulu ini tidak mungkin," katanya pelan. "Sekarang, tampaknya sudah jadi hal biasa."

Pohon pisang yang berbuah di Seoul bukan sekadar peristiwa menarik. Ini adalah cerita tentang perubahan, tentang iklim yang terus bergeser, dan tentang bagaimana dunia ikut berubah bersama suhu bumi yang menghangat.

Dunia memang benar-benar sedang berubah, bukan, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: