BerandaHits
Sabtu, 2 Feb 2024 17:00

Nama Anak Berbahasa Arab yang Tidak Dianjurkan Rasulullah SAW

Ilustrasi: Nama anak yang kurang dianjurkan Rasulullah SAW. (Bukalapak/123rf)

Kendati berbahasa Arab, beberapa kata ini ternyata tidak dianjurkan Rasulullah SAW untuk dipakai sebagai nama anak muslim. Apa saja?

Inibaru.id – Nama anak-anak di Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Yang dulu begitu lokal, kini mulai banyak nama yang terpengaruh bahasa asing, misalnya Inggris, Latin, Jepang, dan tentu saja Arab.

Bahasa terakhir biasanya dipakai oleh orang tua muslim untuk menamai anaknya, dengan harapan mereka tumbuh menjadi muslim yang baik. Alasannya, karena bahasa Arab dianggap memiliki kedekatan dengan Islam.

Dalam ajaran Islam, memberikan nama yang "baik" untuk buah hati memang sangat dianjurkan karena hal tersebut bakal berhubungan erat dengan bagaimana kita bakal dipanggil pada hari kiamat nanti. Hal tersebut sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda, yang mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda:

Sesungguhnya kalian akan dipanggil di hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian.” (HR Dawud dalam kitab Sunannya)

Nama yang Kurang Dianjurkan

Nama anak nggak boleh dibuat sembarangan. (Bincangsyariah)

Berdasarkan hadis tersebut, tertulis dengan jelas bahwa Rasulullah SAW telah mewanti-wanti umatnya agar menyematkan nama-nama yang bermakna bagus untuk anak-anak mereka. Sebaliknya, junjungan umat Islam itu kurang menganjurkan sejumlah nama karena dianggap kurang sesuai.

Menilik kitab Fiqih Sunnah yang ditulis Sayyid Sabiq, berikut adalah beberapa nama yang sebaiknya nggak dipakai oleh umat muslim:

  • Yasar, yang berarti kemudahan;
  • Rabah, yang berarti keuntungan;
  • Najih, yang berarti orang yang berhasil;
  • Aflah, yang berarti orang yang paling menang.

“Janganlah kamu menamai anakmu dengan Yasar, Rabah, Najih, atau Aflah,” (HR Muslim dalam Shahih Muslim [1685], Kitab Al-Adab, Bab Karahati at-Tasmiyah bi-al asma’ al Qabihah).

Sekilas, nama-nama yang berasal dari bahasa Arab itu tampak begitu islami, bukan? Secara harfiah, maknanya pun tampak bagus. Sayangnya, kata-kata tersebut ternyata acap jadi istilah dalam dunia ramal-meramal.

Misalnya, Yasar yang bermakna kemudahan bisa disalahartikan dalam sebuah ramalan sehingga anak dengan nama tersebut menjadi semacam jimat; yang jika dia nggak datang, kemudahan juga bakal sirna dari mereka. Hm, berbahaya sekali, bukan?

Nama Lain yang Dilarang

Selain nama-nama yang berpotensi menjadi jimat, kita juga dilarang memberikan nama yang dimungkinkan bakal menjadi bahan ejekan untuk orang lain. Beberapa nama yang kadang dipakai adalah Fujl (lobak), Bighal (kuda kecil), Filfil (cabai keriting), atau Khaisyah (tali rami).

Terus, nama yang juga sebaiknya dihindari oleh orang muslim untuk anak mereka adalah nama-nama yang dipakai orang musyrik dan kafir. Hal ini sebagaimana dikatakan Syekh Bakar bin Abdullah Abu Zaid Hafidzullah. Alasannya, nama itu seolah menjadi simbol bahwa kita loyal terhadap kaum tersebut.

Yap, layaknya pameo lama yang sering kita dengar, yakni bahwa nama adalah doa, ada baiknya umat muslim betul-betul merenungkan makna dari nama yang bakal disematkan untuk buah hatinya. Sekali lagi, perlu diingat bahwa nama berbahasa Arab nggak selalu islami.

So, kalau nggak yakin dengan nama yang pengin kamu berikan, ada baiknya kamu bertanya pada ulama atau ahli bahasa yang paham bahasa Arab. Kalau perlu, sekalian saja meminta kiai atau ustaz untuk mengusulkan nama buat buah hatimu seperti yang dilakukan orang-orang zaman dulu. (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: