BerandaHits
Kamis, 22 Jul 2020 12:40

Miris, Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 Pukul Petugas Pemakaman hingga Pingsan!

Ilustrasi: Proses pemakaman jenazah Covid-19. (AFP/Bay Ismoyo)

Petugas pemakaman jenazah Covid-19 di Palangkaraya dipukul anggota keluarga jenazah saat melakukan tugasnya. Sang petuas bahkan sampai pingsan. Seperti apa ya kronologinya?<br>

Inibaru.id – Kasus kekacauan proses pemakaman jenazah suspect Covid-19 kembali terjadi, kali ini di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Jika pada kasus-kasus lain jenazah direbut agar nggak dimakamkan dengan protokol kesehatan, kali ini keluarga jenazah justru memukul petugas pemakaman jenazah.

Kejadian ini berlangsung di Tempat Permakaman Umum (TPU) Km 12, Kota Palangkaraya, Selasa (21/7/2020). Petugas yang melakukan proses pemakaman berasal dari Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC).

Petugas sebenarnya sudah memasukkan jenazah ke liang lahat dan akan melakukan penimbunan. Namun, tiba-tiba ada anggota keluarga yang marah.

“Pas akan menimbun jenazah tiba-tiba ada anggota keluarga yang marah-marah sambil berteriak ini bukan Covid-19. Ada yang mendorong salah satu petugas kami hingga terjatuh,” ucap salah seorang petugas yang nggak mau disebutkan namanya.

Tahu kondisi semakin nggak kondusif, ketua MDMC pun meminta para petugas menahan diri dan mundur. Sayangnya, kemarahan anggota keluarga jenazah semakin nggak terkendali. Satu petugas kemudian dipukul hingga pingsan.

“Kami mundur tapi dikejar oleh pihak keluarga. Lalu ada keluarga yang memukul petugas bernama Aprie. Dia mengalami luka di wajah. Lengan bajunya juga robek,” lanjut cerita sang petugas.

Kericuhan proses pemakaman jenazah Covid-19 di Palangkaraya. (Kumparan)<br>

MDMC yang termasuk dalam bagian Gugus Tugas Kota Palangkaraya akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi.

Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri membeberkan motif pemukulan ini. Menurutnya, ada anggota keluarga yang keberatan dengan lokasi permakaman, bukannya terkait dengan protokol pemakaman jenazah Covid-19.

“Saat meninggal, pihak keluarga sudah tanda tangan untuk melakukan pemakaman sesuai protokol. Jenazah juga sudah dibungkus level 1. Tapi lokasi permakaman masih jadi masalah, karena keluarga nggak mau jenazah ditempatkan di lokasi khusus pasien Covid,” beber Dwi.

Pihak keluarga juga protes karena petugas nggak membacakan ayat-ayat Alquran sebelum jenazah dimasukkan ke makam. Hal inilah yang membuat mereka marah dan melakukan pemukulan.

Setelah melakukan komunikasi lebih lanjut, jenazah akhirnya dipindah ke permakaman yang nggak jauh dari lokasi sebelumnya. Proses pemakaman tetap sesuai dengan protokol Covid-19.

Meski penyebabnya adalah kurang komunikasi dan salah paham, sebenarnya pemukulan ini tetap nggak bisa dibenarkan, ya Millens! (Kum/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024