BerandaHits
Minggu, 24 Sep 2022 10:07

Meski Tergolek Lemah, Soetinah Masih Ingat Perjuangannya Melawan Penjajah

Soetinah, satu dari hanya lima perempuan yang mendapatkan Bintang Legiun Veteran. (Kompas.com/Muchammad Dafi Yusuf )

Usianya sudah 93 tahun. Tubuhnya juga sudah tergolek lemah. Tapi, di mata Soetinah, masih ada bara api menyala setiap kali menceritakan pengalamannya dalam berjuang melawan penjajah.

Inibaru.id – Soetinah kini hanya bisa tergolek lemah di atas ranjang. Dia terlihat seperti nenek-nenek renta pada umumnya. Wajar karena usianya sudah mencapai 93 tahun. Tapi, siapa sangka, di balik tubuh yang terlihat sudah tidak berdaya tersebut, tersimpan kenangan perjuangan luar biasa. Yap, Soetinah dulu ikut berjuang melawan penjajah.

Setiap kali diminta untuk bercerita tentang perjuangannya, bara api di mata Soetinah langsung menyala. Dia nggak akan pernah bosan menceritakannya. Perannya nggak main-main, dia pernah menjadi perawat hingga mata-mata!

Dilansir dari Kompas (16/8/2022), Soetinah mulai aktif di dunia adu senjata saat usianya 17 tahun. Pada 1946, Indonesia memang sudah merdeka. Tapi, pihak Belanda dan sekutunya masih berusaha untuk merebut kembali Tanah Air agar menjadi jajahannya. Saat itulah, dia berperan sebagai perawat yang mengobati para pejuang yang terluka di medan perang.

“Saat muda, saya membantu para gerilyawan yang melawan pendudukan tentara kolonial Belanda,” ucap Soetinah di rumahnya yang ada di Jalan Kanguru III Nomor 2B, Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (16/9/2022).

Dia nggak asal terjun sebagai perawat. Sebelumnya, dia mendapatkan pelatihan mental serta fisik di RS Purwodadi. Setelah itu, di bawah pimpinan dr. Roberto Hadi, dia ikut masuk ke hutan-hutan untuk melakukan tugasnya.

Nggak terhitung berapa pejuang yang telah dia tolong. Dalam sehari, dia bisa menemukan tiga pejuang yang tertembak. Biar nggak ikut jadi sasaran peluru, Soetinah dan rekan-rekannya pun seringkali menembus gelapnya malam di hutan. Dia juga nggak bergerak di satu wilayah saja. Soetinah mengaku sudah menjelajahi Demak, Gubug, Purwodadi, Grobogan, Kudus, Juwana, sampai jauh ke Lasem.

Soetinah pernah menjadi perawat dan mata-mata. (IDN Times/Fariz Fardianto)

“Tugas saya membersihkan luka tembak. Setelah itu, saya bawa para pejuang ke dokter untuk ditangani lebih jauh,” ungkapnya.

Dikutip dari Suara, Kamis (11/8/2022), setelah dua tahun berjuang di medan perang, pada 1948, Soetinah ditempatkan di CPM Datesemen III Purwodadi. Di sana, dia diminta sebagai mata-mata untuk mengecek apa saja yang terjadi di wilayah yang sudah dikuasai Belanda. Berkat kemampuannya dalam menjalankan tugas dengan baik, Indonesia pun akhirnya berhasil mempertahankan kemerdekaan.

Untuk menghargai jasanya, Soetinah diganjar penghargaan Satya Lencana Karya Satya Tingkat III oleh Presiden Soeharto. Soetinah juga menjadi satu dari hanya 5 perempuan yang mendapatkan Bintang Legiun Veteran.

“Saya dapat rumah oleh Pak Harto. Saya juga bisa bekerja di Sekretariat Kantor Gubernur Jateng,” ungkapnya.

Semoga saja Soetinah diberi kesehatan dan umur panjang demi menikmati Indonesia yang lebih maju, ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: