BerandaHits
Selasa, 5 Feb 2018 12:56

Menguak Misteri di Balik "Rock Balancing"

Rock Balancing. (Instagram.com/rockbalanceindonesia)

Sejumlah tumpukan batu yang disusun rapi menghebohkan warga setempat dan santer di media sosial. Adanya tumpukan batu itu dikaitkan dengan kekuatan mistis.

Inibaru.id – Susunan batu di Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Cidahu, Sukabumi, yang beberapa hari ini bikin heboh telah dibongkar aparat desa setempat bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan MUI. Banyak yang mengaitkannya dengan peristiwa mistis. Namun, belakangan diketahui bahwa tumpukan batu itu merupakan bentuk seni menyusun batu atau rock balancing.

Seni rock balancing, yang juga disebut stoner balancing, adalah seni murni buatan manusia. Pun halnya yang ada di Sungai Cibojong. Sayang, viralnya susunan batu itu justru menimbulkan isu mistis. Warga berbondong-bondong datang dan menganggap ada kekuatan gaib yang membuatnya.

Isu mistis ini nggak hanya santer dibicarakan warga setempat. Warganet pun ikut-ikutan membahas mistisnya batu tersebut. Padahal, kegiatan menyusun batu sering dilakukan banyak orang di berbagai daerah, salah satunya di Cidahu.

Komunitas

Sebuah komunitas bernama Balancing Art Indonesia mengaku sebagai penyusun tumpukan batu tersebut. Di tengah derasnya aliran sungai, para seniman berhasil membuat 90-an karya.

Baca juga:
Tahun Baru Imlek: Barongsai yang Mampu Satukan Perbedaan
Tim-tim yang Akan Bertarung di Semifinal Piala Presiden 2018

“Yang kemarin viral di Sukabumi itu namanya stacking. Level dasar dari seni ini,” kata Suryadi, pendiri Balancing Art Indonesia, seperti dikutip dari Kumparan.com, Minggu (4/2)“Kami punya misi mengingatkan tentang kepedulian terhadap alam semesta.”

Rock balancing merupakan teknik menyusun batu dengan posisi tertentu tanpa alat perekat maupun bantuan lainnya. Susunan itu membuat batu memperoleh keseimbangan alami dan berdiri tegak. Seniman rock stacking yang populer adalah Michael Grab. Grab mampu menyusun menara dari batu dengan hanya mengandalkan gravitasi.

Seperti ditulis Detik.com, Sabtu (3/2), sebagai sebuah seni, rock balancing memiliki beberapa gaya. Rock stacking merupakan salah satu gaya dasarnya. Gaya ini membutuhkan waktu 5-10 menit. Meskipun demikian, rock stacking juga nggak gampang. Kalau disusun dengan tepat, batu besar pun bisa berdiri di atas batu-batu kecil, lo. Wah!

Baca juga:
Deteksi Dini Penyakit pada Sapi dengan Pemindai Wajah Sapi
Tembus 3 Juta Penonton, Sekuel "Dilan" Akan Tayang Tahun Depan

Gaya lain dalam rock balancing adalah classic balance. Dalam teknik ini, seniman tinggal menyusun dua batu secara horizontal yang saling menyangga satu sama lain. Gaya ini cenderung nggak butuh keahlian khusus karena lebih mudah dilakukan.

Ada juga gaya yang disebut gaya bebas. Untuk membuatnya, praktisi dapat memadukan teknik-teknik yang dikuasai untuk menyusun batu sekreatif mungkin.

Nah, akhirnya terungkap juga misteri di balik tumpukan batu yang ada. Gimana, Millens, masih percaya tumpukan batu itu sebagai fenomena mistis? (AYU/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: