BerandaHits
Minggu, 18 Nov 2017 22:56

Mengintip Celah dalam Transaksi Daring

Bertransaksi via daring memudahkan seseorang untuk mendapatkan produk yang diperlukan tanpa harus keluar rumah. (Pixabay)

Di balik kemudahan bertransaksi, ternyata keberadaan toko dan jasa daring juga menjadi celah para maling melek teknologi untuk meraup keuntungan pribadi.

Inibaru.id – Teknologi benar-benar memudahkan kita dalam banyak hal, termasuk dalam berbelanja. Keberadaan toko daring membuat kita lebih mudah bertransaksi: pilih barang via daring, bayar dengan uang elektronik, kirim dengan jasa antar, dan barang pun tiba di rumah.

Namun, bak dua mata pisau, kemudahan itu pun ternyata memberi celah para kriminal yang juga bisa memanfaatkan teknologi. Berbagai modus diupayakan untuk meraup keuntungan dari kelengahan kita dalam bertransaksi secara daring.

Sebagaimana diberitakan Liputan6, Jumat (18/11/2017), salah satu modus penipuan pelaku kriminalitas itu adalah melalui peretasan surat elektronik (surel). Hal ini sempat dialami Bintoro Adi. Pemuda 23 tahun itu kaget saat diberitahu toko daring via surel bahwa pembayaran pesanan di toko itu telah berhasil.

“Bagaimana toko daring itu terhubung dengan surel saya? Saya panik bukan karena uangnya, tapi takutnya dipakai macam-macam,” kata Adi setelah menegaskan bahwa ia tidak membeli apa pun.

Ia pun mengecek surel miliknya, lalu menghubungi pihak toko daring bahwa surelnya diretas. Beruntung, mereka cukup kooperatif dengan membatalkan pesanan.

Baca juga:
Taocafe, Swalayan yang Benar-benar Melayani Sendiri
Tak Kooperatif, Facebook Terancam Denda 1,6 Triliun

“Uang saya pun kembali,” ungkapnya lega.

Sementara, apa yang dialami Aymenda beda lagi. Perempuan 29 tahun itu terpaksa merelakan deposit saldo miliknya di aplikasi ojek daring raib dalam sekejap. Kejadian bermula ketika ia mendapat panggilan via telepon yang mengaku customer service jasa ojek daring.

Ia dijanjikan bonus saldo. Nahas, alih-alih memperoleh bonus, saldonya malah kandas lantaran ditransfer ke orang asing. “Saya langsung kontak call center-nya, lalu akun saya di-suspend,” katanya.

Dalam tiga tahun terakhir (2015-2017), kasus penipuan layanan e-commerce memang marak terjadi dan terus mengalami peningkatan. Hal itu dikonfirmasi langsung Kanit IV Subdit Cyber Crime Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Fian Yunus.

“Kira-kira naik sekitar 100 kasus selama tiga tahun terakhir,” terangnya.

Baca juga:
Cerdas Sharing Informasi di Media Sosial
Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga Bakal Segera Beroperasi

Lebih lanjut Kompol Fian menjelaskan, ada dua modus yang dipakai para maling dunia digital, yakni akses ilegal dan penipuan.

Hacking dan phising masuk dalam kategori ilegal akses,” ujarnya, “Pelaku akan masuk melalui akun korban lalu menguras saldo yang telah didepositkan atau mengincar kartu kredit korban.”

Untuk kasus penipuan, imbuh Fian, pelaku biasanya mengatasnamakan pihak perusahaan jasa atau toko daring lalu meminta data verifikasi kode atau kata sandi.

Menurut Fian, motif kejahatan ini memanfaatkan celah fasilitas payment gateway atau deposit uang.

“Dari laptop pelaku kami menemukan software untuk menarik surel dari Facebook, Twitter, atau lainnya," kata dia. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: