Inibaru.id - Bagi masyarakat di eks Karesidenan Banyumas seperti Purworkerto, Banjarnegara, Purbalingga, atau Kebumen, melakukan perjalanan melalui transportasi udara sering kali bikin pusing. Bagaimana tidak? Hanya untuk mencapai bandara terdekat saja mereka harus melakukan perjalanan darat selama berjam-jam menuju Yogyakarta atau Semarang.
Beruntung, Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) sedang dibangun di Purbalingga dan diharapkan akan mulai beroperasi pada akhir 2018 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa operator bandara PT Angkasa Pura II memang masih dalam tahap pemberian surat persetujuan. Tembusan surat ini juga akan disampaikan pada Bupati Purbalingga, Gubernur Jawa Tengah, Menteri BUMN, dan KSAU. Pihak Angkasa Pura II sendiri mengaku sudah siap melakukan kerjasama dengan TNI Angkatan Udara dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk mengelola bandara yang merupakan aset milik TNI Angkatan Udara ini.
Budi Karya melanjutkan bahwa PT Angkasa Pura II sudah menyiapkan dana sebanyak Rp 350 Miliar demi membangun berbagai prasarana pendukung. Sementara itu, pihak pemerintah kabupaten akan segera menyiapkan pembebasan lahan demi keperluan perpanjangan landasan pacu dan pembenahan infrastruktur jalan menuju bandara.
Pada awalnya, bandara ini akan memiliki landasan dengan ukuran 1.600 x 30 meter. Namun, di kemudian hari, landasan ini ditargetkan akan mencapai 2.000 atau 2.400 meter. Tak hanya itu, bandara ini juga akan memiliki bangunan terminal dengan luas 3.000 meter persegi yang diharapkan muat untuk menampung 500 ribu orang dalam setahun.
Dengan adanya bandara baru ini, diharapkan masyarakat sekitar bisa mendapatkan kemudahan dan kelancaran transportasi lebih baik. Bagaimana tidak? Jika pada jaman dahulu mereka harus mencapai Yogyakarta atau Semarang melalui perjalanan darat sekitar 4 jam atau lebih, maka kini kita sudah bisa mencapai kedua kota besar tersebut kurang dari 2 jam perjalanan.
Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Tak hanya itu, diharapkan adanya bandara ini juga akan semakin mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Purbalingga dan sekitarnya.
Muhammad Awaluddin, Presiden Direktur Angkasa Pura II menyebutkan bahwa ground breaking bandara ini ditargetkan bisa dimulai pada bulan Oktober-November 2017. Selain itu, dana sebesar Rp 350 Miliar akan dipakai untuk membangun landasan pacu, taxiway, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya. Ditargetkan, Bandara Jenderal Soedirman ini bisa didatangi maskapai komersial layaknya Garuda Indonesia, Lion Air, dan berbagai maskapai lokal lainnya.
Tasdi, Bupati Purbalingga, menyebutkan bahwa bandara yang sebelumnya dikenal sebagai Bandara Wirasaba ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
Bagi Purbalingga sendiri, adanya bandara ini diyakini akan semakin mendukung sektor investasi dan pariwisata kabupaten tersebut. Sebagai informasi, saat ini saja setidaknya sudah ada 28 perusahaan investor asing yang berasal dari Korea Selatan. Tasdi juga menyebutkan bahwa tujuh bupati di sekitar Purbalingga sangat mendukung adanya bandara ini. (AW/IB)