BerandaHits
Selasa, 12 Agu 2024 17:00

Menengok Keseruan Turnamen Katapel di Salatiga

Ilustrasi: Turnamen katapel diadakan di Salatiga, Jawa Tengah. (Tribun/Dwi Putra Kesuma)

Permainan katapel nggak punah, Millens. Buktinya, ratusan peserta dari berbagai wilayah memeriahkan Turnamen Katapel di Salatiga. Seperti apa ya keseruan dari turnamen ini?

Inibaru.id – Generasi Milenial atau Gen Z yang sudah berusia awal 20-an pasti ingat betul kalau pas masih kecil dulu sering bermain katapel dengan teman-temannya. Kangen nggak dengan masa-masa itu?

Meski sekarang generasi alpha sudah jarang yang memainkannya, permainan katapel nggak punah. Komunitas pecinta katapel ternyata ada cukup banyak di Indonesia. Bahkan, sudah ada beberapa turnamen katapel yang diadakan, lo.

Nah, pada Sabtu dan Minggu (10-11/8/2024), diadakan Turnamen Slingshot di Salatiga, tepatnya di Kampung Butuh, Kutowinangun, Kecamatan Tingkir. Pesertanya adalah anggota komunitas katapel dari berbagai wilayah.

Menurut salah seorang penyelenggara turnamen ini, Tatak dari Komunitas Jejaka Butuh Ikut Mlinteng (JBT Iteng), kemunculan dari turnamen ini sebagai tindak lanjut dari semakin banyaknya anggota komunitasnya yang terbentuk semenjak masa pandemi Covid-19.

“Komunitas katapel kami dibuat pas masa pandemi. Tapi, ternyata sebelumnya sudah ada komunitas lebih besar di Solo. Akhirnya kita belajar dari mereka,” cerita Tatak sebagaimana dilansir dari Tribun Jateng, Senin (12/8).

Menyadari banyak komunitas katapel dari berbagai daerah, dibentuklah turnamen sebagai ajang silaturahmi sekaligus adu kehebatan dalam memainkan katapel atau dalam Bahasa Jawa disebut plinteng tersebut.

“Kebetulan juga ada Festival Kutowinangun di kampung sini. Karena dari pihak kelurahan juga mendukung. Akhirnya Turnamen Slingshot pun digelar dua hari di Gelanggan Ganesha sebagai bagian festival tersebut,” lanjutnya.

Peserta turnamen katapel di Salatiga. (Tribunjateng/Alifia)

Tercatat, ada 25 komunitas katapel yang ikut memeriahkan kompetisi ini. Selain dari wilayah Jawa Tengah, ada yang berasal dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, jawa Timur, hingga dari Bontang, Kalimantan Timur. Yang menarik, nggak hanya dari kalangan orang dewasa yang ambil bagian, lo. Penembak katapel dari usia anak-anak hingga yang berusia 70-an juga ada yang ikutan dalam kompetisi yang memakai aturan resmi dari World Slingshot Association (WSA) tersebut.

Memangnya, seperti apa jalannya turnamen ini? Jadi begini, terdapat 4 babak dalam turnamen ini. Yang pertama adalah babak penyisihan yang melibatkan 170 peserta. Di babak awal inilah, semua peserta harus menembakkan peluru katapel ke sasaran dengan lingkaran-lingkaran yang memiliki poin masing-masing.

“Target paling kecil di tengah nilainya 5, terus-menerus berkurang jadi 4, 3, 2, dan 1 seiring dengan semakin besarnya target. Setiap peserta diberi 10 peluru untuk menembak dalam dua round selama 3 menit,” terang Tatak.

Penyisihan terus dilakukan sampai menghasilkan juara pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Mereka pun berhak mendapatkan piala, piagam, dan juga hadiah uang tunai.

Henri dari klub JSC dari Solo, Jawa Tengah, jadi juara turnamen ini. Dia mengungguli Asang dari klub SCF dari Solo yang ada di peringkat kedua, Anang Nega dari klub AK-47 Jakarta di peringkat ketiga, dan Edi Kusnadi dari klub C3 Bandung di peringkat keempat.

Menarik juga ya turnamen slingshot alias turnamen katapel di Salatiga ini. Semoga saja dengan kehadirannya, permainan tradisional ini nggak punah dan bahkan bisa jadi semakin populer. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: