BerandaHits
Jumat, 10 Apr 2025 14:09

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

Ilustrasi: Pemkot Yogyakarta berencana memberikan popok pada kuda di Malioboro Yogyakarta sebagai respons dari dari bau pesing yang dikeluhkan warga di kawasan tersebut. (Wikimedia/Herusutimbul)

Bau pesing di kawasan Malioboro Jogja disikapi Pemkot Yogyakarta dengan wacana memberikan popok untuk kuda penarik andong di sana. Apakah hanya kuda yang harus bertanggung jawab?

Inibaru.id - Wacana memberikan popok pada kuda yang beroperasi di kawasan wisata Malioboro yang dilontarkan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. Nggak hanya dari pihak-pihak terkait, respons juga datang dari masyarakat setempat, bahkan wisatawan.

Sedikit informasi, wacana pemberian popok mencuat seiring dengan orang-orang yang mengeluhkan bau pesing menyengat yang tercium di sejumlah titik di kawasan wisata kenamaan di Kota Yogyakarta tersebut.

Menanggapi hal ini, Hasto yang mengaku telah melakukan pengecekan langsung di lapangan pun menyimpulkan bahwa penyebab utama bau kurang sedap tersebut berasal dari kencing dan kotoran kuda penarik andong.

"(Kencing dan kotoran kuda) masih terlihat berceceran di beberapa titik," simpulnya, belum lama ini.

Kuda atau Manusia?

Adiba Hasana, seorang warga Semarang yang pasca-lebaran lalu sempat berkunjung ke kawasan Malioboro tersebut mengakui, andong memang masih banyak di sana. Maka, wajar jika kotoran dan kencing kuda berceceran di mana-mana.

Namun, setahu dia, para pemilik andong juga telah menyediakan semacam kantong pada bagian belakang kuda sebagai penampung kotoran. Kebetulan dia sempat mengajak saudaranya untuk naik andong, meski pada akhirnya nggak jadi karena hujan mendadak turun.

Ilustrasi: Kusir andong di kawasan Malioboro diwajibkan menyediakan kantong kotoran dan membawa air dan pewangi untuk mengguyur kotoran yang berceceran. (RRI/Titik)

Alih-alih kotoran kuda, perempuan yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan konsultan lingkungan itu menduga, penyebab utama bau pesing di kawasan Malioboro kemunginan justru karena ulah orang-orang kurang bertanggung jawab yang buang air kecil sembarangan.

"Saya kebetulan ngiyup (berteduh) nggak jauh dari halte. Nah, di situlah tercium bau pesing yang menyengat. Jaran (kuda) ndak mungkin pipis di situ, kan? Itu (bau) semakin kuat karena terguyur hujan," terang perempuan 29 tahun tersebut.

Respons Paguyuban Kusir Andong

Merespons wacana pemberian popok untuk menampung kotoran kuda di kawasan wisata Malioboro, Paguyuban Kusir Andong mengatakan bahwa ide popok kuda sebetulnya sudah sempat dilontarkan sejak pemerintahan Heri Zudianto, Wali Kota Yogyakarta terdahulu.

"Waktu itu, idenya diterapkan dengan membuat kantong kotoran kuda di setiap andong, tapi belum tahu dengan (wali kota) yang sekarang ini mau gimana. Saya belum ketemu," terang ketua paguyuban Purwanto dikutip dari Kompas, Kamis (10/4/2025).

Namun begitu, dia melanjutkan, bau pesing yang tercium di Malioboro bukan hanya berasal dari kuda. Seperti penuturan Adiba, bau pesing juga tercium di beberapa titik di belakang halte yang besar kemungkinan berasal dari kencing manusia, bisa berasal dari warga setempat atau turis yang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

"Paguyuban kami sudah ada aturan bahwa andong wajib membawa pewangi (cucian) dan air. Kalau kuda buang kotoran, langsung disiram pakai pewangi dan air itu,” jelasnya. "Kami nggak bermaksud lempar tanggung jawab, tapi silakan dicek sendiri."

Perkara bau pesing di kawasan Malioboro ini, memberikan popok untuk kuda mungkin bisa jadi solusi. Namun, alih-alih cuma menyalahkan kuda, manusia yang kencing sembarangan pun perlu ditindak. Jika perlu, kasih popok sekalian kalau mereka malas ke kamar kecil! Ha-ha. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: