BerandaHits
Rabu, 25 Nov 2025 12:54

Klub Elite Italia Sisihkan Penjualan Tiket untuk Penghijauan di Patiayam Kudus

Klub elite Italia Como 1907 menyatakan akan mengonversi tiap penjualan tiket terusannya menjadi dua pohon untuk ditanam di Bukit Patiayam Kudus. (Getty Images/Pier Marco Tacca)

Klub Serie A Italia, Como 1907, menyatakan akan mengonversi tiap tiket musiman yang terjual dengan dua pohon untuk ditanam di Bukit Patiayam Kudus; menghubungkan akar keluarga, komunitas, dan keberlanjutan lingkungan dalam upaya mengimbangi emisi karbon serta mendukung masa depan yang lebih hijau.

Inibaru.id - Bukit Patiayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang belakangan menghadapi tantangan ekologis seperti lahan yang kering, erosi, hingga minimnya tutupan vegetasi yang membuat kawasan itu rentan memburuk dari tahun ke tahun, rupanya mendapatkan perhatian sebuah klub elite Italia.

Nggak hanya menjadi perhatian para aktivis lingkungan di Kudus dan sekitarnya, upaya memperbaiki kondisi bukit yang merupakan bagian dari pegunungan Muria tersebut juga secara nggak terduga dilakukan oleh managemen Como 1907, klub peringkat ke-6 Liga Serie A Italia yang semalam membantai Torino 1-5.

Dalam unggahan resmi di Instagram, Como menegaskan komitmennya menanam dua pohon untuk setiap tiket musiman yang terjual sebagai bagian dari proyek CSR mereka di Patiayam. Yang menarik, mengapa klub asal Italia jauh-jauh melakukannya di Indonesia?

Rupanya hal ini nggak lepas dari pemilik klub yang saat ini diarsiteki Cesc Fàbregas tersebut, yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Keduanya adalah pengusaha Indonesia yang dikenal luas sebagai pemilik Grup Djarum. Mereka memiliki Como melalui melalui SENT Entertainment.

Sedikit informasi, Como 1907 adalah klub sepak bola profesional asal Kota Como, Lombardy, Italia. Klub dengan sejarah panjang ini belakangan kembali mencuri perhatian publik Italia, bahkan dunia, setelah mengalami transformasi menyeluruh, hingga kini bertengger di posisi ke-6 Serie A dengan 21 poin.

Proyek CSR Como: ROOTS

Di tengah performa stabil itu, Como juga memperkuat identitas klub lewat proyek-proyek sosial, termasuk proyek CSR-nya, yakni penghijauan di Indonesia yang diberi nama Roots. Patiayam dipilih karena Hartono bersaudara, pemilik klub, berasal dari Kota Kretek.

Proyek Roots atau "Akar" tersebut membawa makna mendalam bagi Como 1907. Dalam caption mereka, klub menyebut “akar keluarga” yang berasal dari wilayah Kudus, menegaskan keterhubungan emosional antara pemilik klub dan tanah kelahirannya.

Akar itu kemudian disandingkan dengan “akar klub”, relasi erat antara Como dan komunitas suporternya di Italia yang selama ini menjadi ruh organisasi. Terakhir, Roots merujuk pada “akar pohon”: simbol keberlanjutan dan keseimbangan baru bagi lingkungan.

Como menegaskan bahwa program penanaman di Patiayam bukan aksi sesaat. (Mojok/Eko Susanto)

Penanaman ribuan pohon ini diharapkan bisa mengurangi degradasi lahan sekaligus mengimbangi emisi CO₂ yang dihasilkan oleh mobilitas para suporter ke stadion di Italia. Dengan kata lain, Como berusaha menanam kembali kehidupan yang mungkin terambil oleh aktivitas manusia.

The future of football, like that of our planet, depends on the roots we choose to nurture today,” tulis Como 1907; sebuah pesan kuat bahwa sepak bola modern nggak bisa berdiri sendiri tanpa memikirkan masa depan planet tempat ia bertumbuh.

Strategi Keberlanjutan Jangka Panjang

Como menegaskan bahwa program penanaman di Patiayam bukan aksi sesaat. Ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang klub, yang ingin menghubungkan dampak olahraga dengan kontribusi nyata terhadap lingkungan.

Program ini juga sejalan dengan visi klub yang dimiliki oleh Grup Djarum, yang selama bertahun-tahun menjalankan program seperti #OneActionOneTree serta penghijauan masif melalui Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).

Referensi media menunjukkan bahwa berbagai kolaborasi lokal telah menanam lebih dari 80.000 bibit di kawasan Patiayam dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kontribusi Como, target tambahan 13.000 pohon untuk kawasan tersebut, yang dihasilkan dari penjualan tiket, tentu bakal menjadi penambahan yang penting.

Inisiatif Como 1907 menegaskan bahwa sepak bola dapat melampaui batas lapangan. Klub bisa menjadi jembatan sosial, kultural, bahkan ekologis. Dalam konteks ini, Como bukan hanya menjalankan program lingkungan, tapi juga merawat hubungan sejarah, identitas, dan masa depan.

Di tengah dunia sepak bola yang makin komersial, proyek Roots memberi contoh bahwa olahraga tetap mampu menawarkan nilai: harapan, keberlanjutan, dan kepedulian terhadap bumi.

Bukit Patiayam kini menunggu musim hujan berikutnya. Melalui tiket penjualan klub yang bukan berasal dari negeri ini, bibit-bibit baru akan ditanam. Akar-akar muda akan menembus tanah, menyerap air, dan perlahan tumbuh menjadi penyangga baru bagi masa depan Kudus. (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: