BerandaHits
Sabtu, 21 Okt 2022 18:00

Kesiapan yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memutuskan Menikah

Menikah merupakan salah satu keputusan besar dalam hidup. Oleh karena itu, sebelum menjalankannya dibutuhkan perencanaan yang matang. (istock)

Diajak melangkah ke pelaminan oleh pasangan? Sebelum menjawab bersedia atau nggak, coba pastikan dulu beberapa hal berikut ini.

Inibaru.id - Lumayan lama menjalin hubungan dengan seseorang, sudah seringkah kamu ditanyai “kapan nikah” oleh orang-orang di sekitar? Pertanyaan semacam itu memang nggak bisa kita hindari. Tapi, jangan sampai kita memutuskan menikah hanya karena risih dengan pertanyaan orang-orang.

Menikah merupakan salah satu keputusan besar dalam hidup seseorang. Banyak hal yang menjadi pertimbangan sampai pada akhirnya sepasang kekasih memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan. Kesiapan fisik, mental, finansial, dan kecukupan usia adalah yang paling sering menjadi bahan pertimbangan.

Khusus untuk hal kecukupan usia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sudah mengaturnya. Di Indonesia, usia ideal menikah adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.

Angka umur tersebut baik pada perempuan ataupun laki-laki dinilai sudah matang untuk menikah. Selain itu, menikah di usia ideal juga berpengaruh besar dalam meminimalisasi risiko stunting pada bayi akibat pernikahan usia remaja.

Jika sudah memasuki usia ideal lalu berencana menikah, nggak ada salahnya kamu pastikan dulu beberapa tanda bahwa kamu dan pasangan sudah siap untuk menikah. Apa sajakah itu?

1. Tujuan Menikah Baik

Menikah adalah komitmen sehidup semati dengan pasangan karena cita kasih. (shutterstock)

Tentukan dengan pasti apa tujuan menikah. Pada hakikatnya menikah bertujuan untuk berkomitmen sehidup semati dengan pasangan karena cinta. Menikah juga agar bisa mendapatkan status sah secara agama dan negara. Menikah adalah hubungan yang terjalin terus-menerus sehingga butuh niat baik dan kesiapan yang cukup. Kalau hanya karena gengsi dan menghindar dari ejekan orang-orang, sebaiknya kamu tunda pernikahan itu.

2. Punya Perencanaan yang Matang

Pernikahan adalah hubungan dua orang dalam waktu yang lama. Jadi, perencanaan nggak cuma untuk pesta pernikahan saja. Kehidupan berumah tangga setelah resepsi lebih membutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan itu meliputi banyak hal, misalnya dimana nanti bertempat tinggal dan soal anak.

3. Bisa Mengatasi Konflik secara Sehat

Saat konflik melanda, selesaikan itu dengan kepala dingin dan nggak mengutamakan emosi sesaat. (halfdark)

Seperti hubungan pada umumnya, hubungan suami istri terkadang juga diwarnai dengan konflik. Hal itu wajar dan merupakan dinamika dalam pernikahan. Yang diperlukan hanyalah menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan nggak mengutamakan emosi sesaat.

Mengatasi konflik antarpasangan membutuhkan pikiran sehat dan komunikasi yang baik. Masing-masing harus saling menghormati serta sepakat untuk mencari jalan keluar demi kebaikan bersama.

4. Siap Finansial

Mempunyai sumber penghasilan sendiri adalah salah satu tanda seseorang telah siap secara finansial untuk menikah. (unsplash/micheile)

Kesiapan materi merupakan hal penting yang harus kamu dan pasangan miliki. Senggaknya salah satu dari pasangan memiliki sumber penghasilan sendiri. Selain itu, kesiapan dan pengetahuan dalam mengatur keuangan juga nggak kalah penting agar tujuan finansial keluarga dapat tercapai.

5. Saling Terbuka dan Percaya

Banyak yang bilang bahwa saling terbuka dan percaya adalah kunci sebuah hubungan suami istri bisa langgeng. Jadi, mulai sekarang, terbukalah tentang banyak hal kepada calon belahan jiwamu, apalagi terkait masalah keuangan, utang, masa lalu, serta rencana masa depan.

Seperti halnya saling terbuka, saling percaya juga fondasi penting dalam hubungan. Kepercayaan dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi rintangan berumah tangga.

Jika kamu dan pasangan sudah mempunyai semua hal tadi, sudah tepat jika berencana melangkah ke jenjang pernikahan. Semangat ya, Millens! (Kom/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024