BerandaHits
Rabu, 2 Agu 2022 09:34

Kasus Covid-19 Naik, Sekolah Masih Bisa Pembelajaran Tatap Muka?

Ilustrasi: Kasus Covid-19 di Indonesia naik, pembelajaran tatap muka di sekolah mulai dipertanyakan. (Antara/Makna Zaeza)

Angka infeksi Covid-19 di Indonesia meningkat. Akankah sekolah-sekolah menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)?

Inibaru.id - Beberapa minggu terakhir kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Hal ini tentu memicu kekhawatiran banyak orang, nggak terkecuali para orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Pasalnya, sejak tahun ajaran baru digelar pertengahan Juli lalu, hampir semua sekolah sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengaan tingkat kehadiran 100 persen.

Angka infeksi Covid 19 yang tinggi, selain membuat perasaan khawatir juga membuat para orang tua bertanya, akankah sekolah melakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sama dengan tahun ajaran lalu?

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril menjelaskan kalau pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa saja kembali diberlakukan.

“Apabila kluster di sekolah ada yang tinggi, sekolah akan PJJ lagi,” jelas Syahril, Senin (1/8/2022).

Serahkan Keputusan pada Sekolah

Meski begitu, bukan berarti sekolah-sekolah di Indonesia kembali akan memberlakukan pembelajaran secara daring. Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim memilih untuk menyerahkan keputusan ke sekolah jika ingin memberlakukan PJJ saat ada kasus Covid-19 ditemukan di lingkungan sekolah.

Lewat Surat Edaran Mendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022, Nadiem menyebut ada tiga opsi penghentian PTM yang bisa dipertimbangkan oleh pihak sekolah. Berikut adalah opsi-opsi tersebut.

  1. PTM dihentikan untuk kelompok belajar (bisa berupa kelas atau satu sekolah) jika klaster penularan Covid-19 dan positivity rate di sekolah sudah menyentuh 5 persen.
  2. PTM dihentikan hanya untuk peserta didik yang sudah dipastikan positif Covid-19. Hal ini bisa dilakukan jika peserta didik tersebut nggak masuk bagian klaster penularan Covid-19 di sekolah. Selain itu, positivity rate di sekolah tersebut masih di bawah 5 persen.
  3. PTM dihentikan bagi peserta didik yang jadi suspek Covid-19. Dia sudah menunjukkan gejala terpapar tapi belum ada hasil yang memastikannya positif atau nggak.
Ilustrasi: Sekolah bisa memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) jika memang diperlukan. (Kompas/Garry Lotulung)

Selalu Terapkan Prokes

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan kalau penghentian PTM bisa dilakukan selama tujuh hari.

“PTM bisa dihentikan kalau ada rombongan belajar positif atau terbentuk klaster. Bisa selama tujuh hari atau seminggu. Tapi, jika di sekolah nggak terbentuk klaster dan positivity rate-nya nggak sampai 5 persen, harus dihentikan juga tapi hanya lima hari,” jelas Reisa, Senin (1/8).

Dia juga memberikan saran kepada orang tua, guru, dan para siswa agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan lebih baik dan melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Pastikan masker digunakan dengan baik dan benar. Setelah empat jam, masker sebaiknya diganti dengan yang masih bersih.
  • Pastikan untuk rajin mencuci tangan dan membawa hand sanitizer.
  • Sebaiknya, kegiatan cium tangan yang dilakukan guru dan murid dihentikan untuk sementara.

Naiknya angka Covid 19 kali ini semoga nggak berlangsung lama ya. Kita bisa menekan laju angka tersebut asal prokes nggak lupa kita terapkaan di mana pun tempatnya. Betul kan? (Det,Cnn/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: