BerandaHits
Jumat, 20 Jul 2023 09:06

Jenis Musik yang Memengaruhi Kinerja Otak

Ilustrasi: Lagu yang paling kamu sukai dan ketahui, adalah yang paling efektif untuk memaksimalkan konsentrasi. (MI/Unsplash/Stephen Arnold)

Musik klasik sering dianggap jenis musik yang baik untuk otak kita. Namun beberapa penelitian di luar negeri nggak sepenuhnya sepakat dengan itu, lo.

Inibaru.id - Banyak yang berpendapat, musik klasik merupakan musik yang baik untuk otak. Namun, bagaimana jika jenis musik klasik bukan jadi favoritmu?

Tenang saja Millens, pada dasarnya semua jenis musik asal kamu bisa menikmatinya akan berdampak baik bagi otak, kok. Jadi sebenarnya musik nggak hanya bermanfaat untuk hiburan saja. Dalam berbagai penelitian, musik bisa membantu kita memiliki fokus lebih baik, bahkan jika sedang berhadapan dengan gangguan hiperaktif defisit perhatian.

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of Geneva (UNIGE), HES-SO Geneva, dan EPFL telah menemukan bahwa berlatih dan mendengarkan musik dapat mengubah penurunan kognitif pada manula yang sehat dengan merangsang produksi materi abu-abu.

Lalu, genre musik apa yang memiiki manfaat paling optimal?

Pengaruh Rasa Suka

Peneliti otak, ahli saraf & psikiater Harvard, Srini Pillay, MD mengatakan banyak peneliti telah menemukan bahwa dalam hal meningkatkan kekuatan otak, tidak ada genre yang cocok untuk semua.

Banyak orang yang mengira genre yang paling menenangkan dan berpotensi maksimal untuk kekuatan otak adalah musik klasik. Tapi nyatanya, peneliti menemukan hal lain.

Nggak hanya klasik, menurut peneliti, pengaruh musik lain terhadap otak sepenuhnya tergantung pada tiap individu dan apa yang mereka respon atau tanggapi. Srini Pillay sendiri mengaku banyak mendengarkan musik favorit seperti hip-hop, rap, pop, country, folk, klasik, dan opera.

"Sebagai seorang musisi dan ahli saraf Harvard, saya telah menemukan bahwa musik yang akrab, atau lagu yang paling kamu sukai dan ketahui, adalah yang paling efektif untuk memaksimalkan konsentrasi," katanya, dikutip dari Detik (7/7/2023).

Hal ini sesuai dengan sebuah studi tahun 2018 yang menemukan bahwa musik yang sering kita dengar akan mengaktifkan banyak saraf di wilayah otak yang bertanggung jawab untuk gerakan, sehingga fokusnya bisa ke seluruh tubuh.

Artinya, jika seseorang menyukai musik tertentu hingga bernyanyi bersama dan merasakan ritme di tubuhnya, itu akan memberi rasa senang dan bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Musik Memengaruhi Otak

Ilustrasi: Dalam berbagai penelitian, musik bisa membantu kita memiliki fokus lebih baik. (Istimewa)

Ada banyak cara untuk merasakan bahwa musik dapat memengaruhi kemampuan otak untuk fokus. Salah satu mekanismenya dengan melibatkan penurunan stres dan kortisol, yang memungkinkan pusat perhatian otak bekerja tanpa gangguan.

Di otak, pusat fokus terhubung langsung ke daerah yang memproses emosi, jadi musik apapun yang membuat emosimu lebih bergejolak bisa mengganggu konsentrasi.

Di sisi lain, ketika kamu menekan perasaan, emosi negatif hanya bertahan di otak. Ini akan membuat otak berusaha sekuat tenaga, sehingga akan kehilangan kemampuan untuk fokus. Jadi, jika musik membantu kita terhubung dengan emosi, itu juga dapat membantu kita berpikir lebih jernih, Millens.

So, nggak peduli apa jenis musik kesukaanmu, asal musik itu bisa membuatmu ikut berdendang, berjoget, dan menaikkan mood, ya gas teruslah! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024