BerandaHits
Kamis, 26 Apr 2023 09:00

Insomnia Pasca-libur Lebaran? Mungkin Kamu Mengidap Post-holiday Blues!

Ilustrasi: Apakah saat masa liburan berakhir, hatimu sedih, tubuh enggan bergerak, bahkan insomnia mendera sehari sebelum kembali bekerja? (Istimewa)

Kamu merasa mudah lelah, enggan bergerak, bahkan mengalami insomnia pasca-libur lebaran? Bisa jadi kamu tengah mengidap post-holiday blues. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengantisipasinya, yuk!

Inibaru.id – Libur panjang selama Lebaran adalah jeda yang cukup untuk healing dari aktivitas padat kita sepanjang tahun. Kita begitu menikmatinya. Maka, saat masa liburan berakhir, hati kita sedih, tubuh enggan bergerak, bahkan insomnia mendera sehari sebelum kembali bekerja.

Kamu mengalaminya? Kalau iya, bisa jadi kamu mengidap Post-holiday Blues. Sindrom pasca-liburan yang biasanya muncul menjelang berakhirnya masa liburan ini ditandai dengan munculnya berbagai perasaan negatif laiknya mengidap gangguan emosi atau kecemasan.

Beberapa perasaan yang mungkin muncul adalah gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, merasa kelelahan, cemas, dan mengalami kesedihan terus-menerus. Kondisi tersebut biasanya muncul karena kamu harus mengakhiri kebahagiaan liburan dengan rutinitas yang biasanya melelahkan.

Dikutip dari Healthline, orang-orang yang mengalami post-holiday blues cenderung nggak bersemangat menjalani rutinitas. Produktivitas dalam bekerja pun terganggu, sehingga pekerjaan terbengkalai.

Penyebab Post-holiday Blues

Better Up menyebutkan, post-holiday blues biasanya terjadi karena beberapa penyebab berikut:

1. Perubahan suasana

Suasana liburan dengan rutinitas bekerja tentu saja berbeda. Nah, perbedaan suasana, termasuk di dalamnya pola keseharian ini nggak jarang menimbulkan perasaan stres atau depresi. Inilah yang dialami orang yang harus kembali ke rutinitas setelah liburan panjang.

2. Financial stress

Mudik adalah aktivitas yang menguras tabungan. Kita harus beli tiket, bawa oleh-oleh, kasih angpau ke keponakan, dan lain-lain. Maka, terjadilah financial stress, yang berujung pada post-holiday blues.

3. Perasaan kehilangan

Kamu yang selama berlibur atau mudik dikelilingi keluarga, kerabat, teman, dan orang-orang tersayang, harus berpamitan untuk kembali menjalani rutinitas di tanah rantau. Hm, sedih bukan? Nah, rasa kehilangan inilah yang memicu sindrom pasca-liburan.

Mengantisipasi Post-holiday Blues

Ilustrasi: Mulailah menggerakkan tubuh dengan berolahraga agar tubuh memproduksi endorfin. (Pixabay/StockSnap)

Dikutip dari Psychology Today, untuk mengantisipasi post-holiday blues atau mengatasi agar sindrom itu nggak berlangsung terus-menerus, kamu perlu melakukan hal-hal berikut ini!

1. Beraktivitas di luar rutinitas

Kendati liburan telah usai, bukan berarti kamu nggak bisa bersenang-senang. Jangan terjebak dengan rutinitas yang monoton. Maka, bikinlah rencana aktivitas di luar rutinitas yang bisa kamu lakukan, mulai dari berjalan memutari kompleks rumah, makan di luar, memasak, atau berolahraga ringan.

Pastikan perasaan malas nggak membelenggumu. Jangan menghabiskan waktu terlalu lama untuk duduk melamun atau bersila di depan televisi untuk menyaksikan acara favorit. Mulailah dengan menggerakkan tubuh dengan berolahraga agar tubuh memproduksi endorfin.

2. Berbicara dengan sahabat

Kalau kamu tipe orang yang mendapatkan energi positif dari orang lain, telponlah sahabatmu. Kalau dekat, menginaplah di rumahnya lalu minta dia mendengarkan keluhanmu. Kamu juga bisa menanyakan kabar atau mendengar ceritanya. Yakinlah, ini akan membantu.

3. Menghindari menonton konten tentang liburan

Untuk sementara waktu, hindarilah menonton konten-konten yang berhubungan dengan liburan. Selain itu, jauhkan pula brosur atau tiket promo liburan yang diyakini bakal memicu munculnya post-holiday blues. Kalau perlu, detoks medsos dan uninstall aplikasi pembelian tiket atau hotel juga bisa.

Liburan seharusnya menjadi momen untuk rehat dan mengembalikan energi biar lebih ringan saat menjalani hari-hari sibuk setelahnya. Kalau habis liburan justru bikin perasaan runyam nggak keruan, bisa jadi ada yang salah dengan hatimu. Atau, mungkin juga rutinitasmu yang perlu direvisi. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024