BerandaHits
Sabtu, 20 Okt 2017 13:59

Indeks Demokrasi Kita, Menurun tapi Tertinggi di ASEAN

Indeks Demokrasi Kita, Menurun tapi Tertinggi di ASEAN

Seorang ibu memasukkan surat suara hasil pilihannya. (Kompas.com)

Indeks Demokrasi kita terbaik se-ASEAN. Tapi penyelasaian kasus HAM masa lalu masih jadi pekerjaan rumah pemerintah.

Inibaru.id - Pemerintah Indonesia memperoleh nilai total indeks demokrasi tertinggi secara konsisten dari tahun ke tahun dibandingkan negara-negara di ASEAN.

“Berdasarkan laporan Dewan HAM PBB, pada 2016, nilai total indeks Demokrasi Indonesia tertinggi di negara-negara rumpun ASEAN. Indonesia (6,97 persen), Filipina (6,94 persen), Malaysia (6,54 persen), Singapura (6,38 persen), Thailand (4,97 persen),” ujar Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Kepresidenan Theofransus Litaay dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antaranews (19/10/2017).

Baca juga: Uniknya Indonesia, dari Naturalisasi hingga Pulang Bawa Rumah

Menurut Theofransus, Dewan HAM PBB memberikan apresiasi melalui laporan kelompok kerja Universal Periodic Review pada 2017 terhadap kinerja pemerintah Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Pada April 2017, hampir 42 juta jiwa penduduk Indonesia menggunakan hak suaranya di 101 pemilihan langsung di tingkat lokal. Keseluruhan pemilihan tersebut diselenggarakan dengan cara yang bebas, inklusif, dan damai. Proses demokratis tersebut memperkuat posisi HAM dalam DNS Indonesia.

Namun, lanjut Theofransus, ada pekerjaan rumah yang belum selesai. Salah satunya penyelesaian HAM masa lalu.

“Penyelesaian HAM masa lalu, menjadi bagian dari program pemerintah dengan instansi yang berwenang termasuk Kejaksaan Agung,” kata dia.

Bersebalikan dengan catatan bagus bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, Indeks demokrasi Indonesia (IDI) pada 2016 justru mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IDI pada 2016 adalah 70,09 turun 2,73 poin dibandingkan dengan indeks pada 2015, yakni 72,82.

“Tingkat demokrasi Indonesia secara umum masih dalam kategori sedang,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto pada pertengahan bulan September 2017 seperti dilansir Tempo.co (15/9/2017).

Baca juga: Mengejutkan, Separuh Penduduk RI Tak Hafal Indonesia Raya

Kecuk mengatakan IDI adalah ukuran secara statistik yang mengukur tingkat kemajuan demokrasi Indonesia. Indeks ini dihitung dari tiga aspek, yaitu kebebasan sipil, hal-hak politik, juga lembaga demokrasi. Ketiga aspek itu terdiri atas 11 variabel dan 28 indikator.

Dari variabel-variabel tersebut, didapat nilai indeks tiap-tiap aspek. Hasilnya, aspek kebebasan sipil adalah 76,45, aspek hak-hak sipil 70,11, serta aspek lembaga demokrasi 62,05. “Ketiga aspek IDI mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada aspek lembaga demokrasi,” katanya. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025