BerandaHits
Sabtu, 22 Mei 2020 21:07

Hasil Sidang Isbat: Lebaran Jatuh pada Minggu 24 Mei 2020

Ilustrasi Lebaran 1441 Hijriah. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Berdasarkan hasil sidang isbat yang diadakan pada Jumat (22/5/2020), Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.

Inibaru.id – Hasil Sidang Isbat yang dilakukan pada hari ini, Jumat (22/5/2020) menghasilkan penetapan 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada Minggu (24/5) lusa. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Fachrul Razi dalam sidang yang diadakan dengan telekonferensi tersebut.

“Sidang Isbat secara bulat menyatakan bahwa 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada hari Ahad atau Minggu 24 Mei 2020,” ungkap Fachrul Razi.

Keputusan tersebut berdasarkan dari hasil hisab dan rukyatul hilal. Fachrul Razi juga mengungkapkan posisi hilal melalui metode hisab, bahwa ketinggian hilal masih di bawah ufuk.

“Ketinggian hilal di seluruh Indonesia bahwa ufuk Antara minus 5 derajat 17 menit sampai dengan minus 3 derajat 58 menit,” ucap Fachrul.

Sementara itu, berdasarkan hasil rukyatul hilal dari 80 titik pengamatan di seluruh Indonesia, nggak ada satu pun yang melaporkan melihat hilal.

“Dari 80 titik semua melaporkan tidak melihat hilal,” ungkap Fachrul.

Maka, berdasarkan hasil pengamatan melaui dua metode tersebut, 1 Syawal jatuh pada tanggal 24 Mei 2020.

Fachrul juga mengungkapkan jika pelaksanaan Sidang Isbat untuk penentuan 1 Syawal tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Demi mencegah penularan Covid-19, sidang dilaksanakan dengan video konferensi.

Perbedaan Metode Penentuan 1 Syawal Antara NU dan Muhammadiyah

Berbeda dengan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) yang menentukan 1 Syawal 1441 H setelah dilakukannya sidang isbat, Muhammadiyah sudah menentukannya jauh-jauh hari. Hasilnya sama, yakni 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020.

Pemerintah biasanya menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal. Hisab merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis guna menentukan posisi bulan, yang nantinya akan menentukan awal bulan pada kalender Hijriyah.

Sedangkan rukyatul hilal merupakan aktivitas melihat visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit pertama setelah terjadinya ijtimak atau konjungsi.

Penentuan 1 Syawal menggunakan metode rukyatul hilal. (Kompas.com/Garry Lotulung)

Metode rukyat bisa dilakukan dengan mata telanjang melalui teleskop. Biasanya, dilakukan setelah matahari terbenam karena hilal hanya tampak setelah matahari terbenam atau masuk waktu magrib.

Apabila hilal pertama telah terlihat, maka setelah magrib dalam kalender Islam telah memasuki bulan baru. Namun, apabila hilal belum juga tampak, bulan baru dalam kalender Islam akan dimulai setelah maghrib pada hari berikutnya.

Lain halnya dengan Muhammadiyah yang telah jauh-jauh hari menentukan bahwa bulan baru 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020. Bagi Muhammadiyah, Lebaran Idulfitri 1441 H telah ditetapkan berdasarkan surat maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020.

Jika pada metode rukyatul hilal bulan baru hanya bisa ditetapkan setelah munculnya hilal pertama atau bulan sabit yang sudah dapat terlihat oleh mata atau melalui teleskop, Muhammadiyah menentukan awal bulan kalender Hijriyah dengan wujudul hilal.

Wujudul hilal menggunakan dua prinsip, yakni ijtimak (konjungsi) yang terjadi sebelum matahari terbenam dan bulan terbenam setelah matahari terbenam. Maka, pada waktu petang itu telah dinyatakan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapa pun sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam.

Hal ini yang membuat pelaksanaan lebaran di Indoonesia seringkali berbeda. Tetapi, Idulfitri kali ini dilakukan secara bersamaan nih, Millens. Selamat Lebaran, ya! (Rep/MG29/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: