BerandaHits
Jumat, 30 Mei 2024 14:00

Di Jepang, Muncul Tren Pernikahan Tanpa Cinta dan Aktivitas Seksual

Ilustrasi: Pernikahan persahabatan di Jepang. (VoA/AP)

Semakin banyak orang di Jepang yang nggak mau menikah. Andai mau menikah pun, ada yang memilih untuk ikut tren pernikahan persahabatan alias menikah tanpa cinta dan aktivitas seksual. Kok, bisa?

Inibaru.id – Nggak hanya jumlah kelahiran anak yang terus menurun, Jepang juga mengalami penurunan angka pernikahan yang sangat signifikan. Sepanjang 2023 lalu saja, jumlah pernikahannya nggak sampai menembus 500 ribu untuk kali pertama dalam 90 tahun belakangan. Angka ini turun sekitar 6 persen dari jumlah pernikahan pada 2022.

Nggak hanya minat untuk menikah yang berkurang, belakangan ini muncul tren pernikahan baru yang cukup aneh di Jepang, yaitu pernikahan tanpa cinta dan aktivitas seksual. Jadi, mereka menikah hanya untuk kebutuhan status saja. Kok, bisa?

Istilah untuk pernikahan ini adalah friendship marriage. Meski jika diartikan maknanya adalah pernikahan persahabatan, nggak selalu yang menikah adalah teman atau sahabat, lo. Bisa saja yang memutuskan untuk menikah adalah rekan kerja hingga orang yang nggak dikenal. Bahkan, ada yang merupakan orang-orang aseksual dan homoseksual yang sebenarnya nggak pengin menikah tapi perlu status pernikahan akhirnya menjalani pernikahan ini.

Nah, pernikahan persahabatan ini diurus oleh Colorus. Lembaga ini memang jadi yang pertama yang mengelola hal ini sejak 2015. Sejak saat itu, sudah ada 500 anggota yang memutuskan untuk menjalankan pernikahan persahabatan. Ada yang sampai "berhasil" membesarkan anak, lo.

Pernikahan-pernikahan tersebut sama sekali nggak didasari hubungan romantis atau bahkan aktivitas seksual. Ada yang yakin untuk hidup bersama hanya karena punya minat atau kebiasaan yang sama. Ada juga yang menikah lalu tinggal terpisah dan melanjutkan hubungan masing-masing. Ada yang menikah lalu pengin punya anak namun memakai inseminasi buatan untuk mewujudkan keinginannya.

Pernikahan persahabatan dianggap menguntungkan banyak pihak yang nggak pengin menikah secara tradisional. (Unsplash/Kristin Wilson)

Dalam beberapa kasus, ada pasangan yang menikah namun bisa menjalani hubungan romantis dengan orang lain. Alasannya, ya karena pernikahan mereka diperlukan hanya untuk kebutuhan status saja.

“Pernikahan ini mirip seperti mencari teman sekamar di masa sekolah namun memiliki minat yang sama,” ungkap salah seorang yang sudah menjalaninya selama 3 tahun namun nggak disebutkan namanya sebagaimana dilansir dari SCMP, Rabu (8/5/2024).

Karena nggak didasari rasa cinta, sebelum menikah, pasangan ini sudah bikin kesepakatan dulu semacam perlu nggak masak atau makan bersama, seperti apa pembagian pengeluaran bulanan, dan lain-lain. Nggak disangka, ternyata banyak orang yang justru lebih puas dengan "pernikahan" ini.

“Di Jepang, 75 persen warganya masih memandang pernikahan sebagai tujuan hidup. Dengan melakukan pernikahan persahabatan ini, meski nantinya bisa saja berakhir dengan perceraian, setidaknya mereka nggak terkucilkan secara sosial,” terang Colorus.

Selain keuntungan sosial, dengan menikah, pasangan yang menjalani pernikahan ini juga mendapatkan sejumlah keuntungan seperti pajak yang lebih rendah, insentif dari pemerintah, dan lain-lain. Bisa dikatakan, meski hanya status, pernikahan ini memang memberikan keuntungan bagi mereka.

Hm, meski di Jepang pernikahan jenis ini dianggap cukup menarik, tapi tampaknya nggak relate jika diterapkan di Indonesia ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: