Inibaru.id – Banyak tempat atau negara yang berharap kedatangan wisatawan meningkat, khususnya wisatawan asing. Tapi, hal berbeda justru dirasakan oleh Jepang. Meski mereka mendapatkan banyak keuntungan dari tingginya jumlah wisatawan asing yang datang, negara tersebut mulai merasakan banyak hal merugikan.
Pemandangan alam, perkotaan, pedesaan, hingga permukiman di Jepang memang cukup unik dan berbeda jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini membuat seakan-akan setiap sudut di Jepang bisa dijadikan tempat untuk berfoto. Nah, salah satu yang ikonik adalah sebuah minimarket dengan jenama Lawson di Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanashi, yang berjarak 113 kilometer ke arah barat dari pusat kota Tokyo.
Minimarket ini lebih populer dengan sebutan Lawson Gunung Fuji. Maklum, selain lokasinya yang ada di pinggir jalan utama, pemandangan alam di belakang minimarket tersebut luar biasa, yaitu Gunung Fuji yang gagah dan dihiasi dengan salju di puncaknya. Banyak wisatawan yang akhirnya foto-foto di depan minimarket tersebut, tepatnya di area parkiran kendaraan bermotor.
Meski terkesan normal, nyatanya warga dan aparat setempat resah dengan banyaknya wisatawan yang datang ke minimarket tersebut. Alasannya, banyak yang membuang sampah sembarangan. Ada pula yang melanggar lalu lintas dengan menyeberang jalan sembarangan atau naik ke atap bangunan di dekat minimarket untuk mendapatkan foto terbaik. Yang lebih gila, ada yang sengaja foto-foto di tengah jalan, lo!
Hal ini membuat otoritas setempat membuat aturan cukup ekstrem. Per 2 Mei 2024 ini, dari bagian atas minimarket bakal dipasang jaring gelap untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji. Harapannya, kalau pemandangannya nggak terlihat, nggak bakal ada turis yang datang ke sana untuk foto-foto lagi.
“Karena banyak masalah muncul akibat banyaknya wisatawan yang datang, otoritas setempat bakal menutup pemandangan ikonik Gunung Fuji di depan combini Lawson dengan jaring hitam mulai 2 Mei 2024," tulis Unseen Japan, Jumat (26/4/2024).
Hal ini dibenarkan oleh pejabat Kota Fujikawagchiko yang nggak disebutkan namanya.
“Sangat disayangkan. Tapi kami harus melakukannya karena banyak wisatawan dari luar negeri yang melanggar aturan, meninggalkan banyak sampah, dan mengabaikan lalu lintas,” terangnya sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat (26/4).
Keputusan untuk mengurangi jumlah wisatawan ini adalah yang kesekian kalinya dilakukan di Jepang. Sebelumnya, Jepang membatasi jumlah pendaki di Gunung Fuji pada musim panas ini. Selain itu, wisatawan juga dilarang untuk memasuki gang-gang kecil di Distrik Geisha yang ada di Kota Kyoto.
Nggak disangka ya, ternyata terlalu banyak wisatawan bisa sampai bikin masalah di Jepang. Sayang banget ya kita yang belum kesampaian foto-foto di depan Lawson Gunung Fuji ini? Semoga saja di masa depan pemandangannya bisa dibuka kembali! (Arie Widodo/E10)