BerandaHits
Kamis, 12 Feb 2025 15:55

Cap Go Meh dan Identitas Warna Merah: Sejarah dan Maknanya

Cap Go Meh identik dengan warna merah. (Unsplash)

Sejak era Dinasti Han, merah menjadi bagian penting dalam perayaan ini, terlihat dalam lampion, ornamen, hingga pakaian peserta festival. Di Indonesia, kemeriahan Cap Go Meh semakin kental dengan dominasi warna merah dalam berbagai tradisi dan simbol keberuntungan.

Inibaru.id - Cap Go Meh, perayaan yang menandai hari ke-15 dan terakhir dari rangkaian Tahun Baru Imlek, identik dengan warna merah. Warna ini mendominasi dekorasi, pakaian, hingga lampion yang menghiasi jalanan saat perayaan berlangsung. Namun, mengapa merah begitu melekat dalam tradisi Cap Go Meh?

Apa Makna Filosofis Warna Merah dalam Perayaan Cap Go Meh?

Dalam budaya Tionghoa, merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, serta perlindungan dari roh jahat. Kepercayaan ini berasal dari legenda Nian, makhluk mitologi yang diyakini muncul setiap pergantian tahun untuk meneror penduduk desa. Warna merah dipercaya mampu mengusir Nian, sehingga digunakan dalam perayaan Tahun Baru Imlek, termasuk Cap Go Meh.

Selain itu, merah juga melambangkan semangat dan kebersamaan. Perayaan Cap Go Meh bukan hanya momen untuk menikmati kemeriahan festival, tetapi juga waktu untuk memperkuat hubungan keluarga dan komunitas.

Bagaimana Sejarah Penggunaan Warna Merah dalam Cap Go Meh?

Warna merah selalu menjadi unsur utama perayaan Cap Go Meh. (Grid)

Tradisi Cap Go Meh bermula pada masa Dinasti Han (sekitar 2000 tahun yang lalu). Kaisar Han Mingdi memerintahkan rakyatnya menyalakan lampion merah di istana sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha. Sejak saat itu, menyalakan lampion menjadi bagian penting dalam perayaan Cap Go Meh, dan warna merah pun semakin identik dengan festival ini.

Pada perkembangan selanjutnya, warna merah semakin mendominasi berbagai aspek perayaan. Di berbagai daerah, terutama di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan dengan barongsai, tatung, dan pawai lampion, di mana unsur merah selalu hadir sebagai warna utama.

Merah dalam Tradisi Cap Go Meh di Indonesia

Di Indonesia, Cap Go Meh berkembang menjadi festival budaya yang meriah, terutama di daerah seperti Singkawang, Bogor, dan Pontianak. Penggunaan warna merah terlihat dalam ornamen kelenteng, pakaian peserta pawai, hingga lilin-lilin besar yang dinyalakan sebagai simbol harapan baik.

Nggak hanya itu, berbagai makanan khas Cap Go Meh, seperti lontong Cap Go Meh yang merupakan akulturasi dengan budaya Jawa, juga sering disajikan dalam kemasan berwarna merah, menandakan kemakmuran dan keberuntungan.

Warna merah dalam perayaan Cap Go Meh bukan sekadar estetika, tetapi memiliki makna mendalam yang berakar pada sejarah dan kepercayaan budaya Tionghoa. Dari legenda Nian hingga tradisi lampion Dinasti Han, merah telah menjadi simbol keberuntungan, perlindungan, dan kebahagiaan yang terus dijaga hingga kini. Oleh karena itu, nggak heran jika setiap perayaan Cap Go Meh selalu dipenuhi dengan nuansa merah yang menyala, menghidupkan semangat dan harapan baru bagi setiap orang yang merayakannya.

Menarik ya sejarah warna merah saat Cap Go Meh ini, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: