BerandaHits
Minggu, 8 Feb 2025 13:22

Tiga Bulan Terendam Banjir, Warga Sayung Mulai Harapkan Bantuan

Warga Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak tetap bertahan di rumah dalam keadaan banjir. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Warga terdampak banjir di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak mengharapkan bantuan dan penanganan banjir di wilayahnya.

Inibaru.id – Banjir yang melanda Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, belum juga surut. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak per 7 Februari 2025, banjir di Kecamatan Sayung telah melanda di lima wilayah.

Keempat wilayah tersebut adalah Desa Sayung, Kalisari, Loireng, Prampelan, dan Tambakroto. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 80 sentimeter.

Selain itu, wilayah pesisir Sayung juga mengalami banjir rob karena air pasang laut, yakni Desa Purwosari, Tugu, Timbulsloko, dan Sidorejo.

Intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrim mengakibatkan peningkatan debit air sehingga sungai dan drainase meluap ke permukiman warga.

Merendam Akses Jalan

Cuaca ekstrem juga telah merendam akses jalan nasional maupun alternatif, termasuk di antaranya Jalan Pantura Demak-Semarang. Banjir dimulai dari perempatan Onggorawe Sayung menuju Terboyo Semarang. Titik terdalam berada di depan PT HIT Sayung dengan ketinggian mencapai 20-40 sentimeter.

Sementara itu, jalan alternatif Semarang-Demak yang berada di kawasan Desa Kalisari Sayung terputus karena banjir. Jalan yang menghubungkan pertigaan Onggorawe Sayung menuju Genuk-Pamongan Semarang telah terendam air sepanjang dua kilometer.

Nggak ada kendaraan roda dua yang berani melintasi kawasan tersebut. Namun, beberapa roda empat masih bisa lewat, meski menimbulkan kemacetan di area lalu lintas Pantura Demak.

Harapkan Bantuan dan Solusi

Kawasan permukiman di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak terendam banjir. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Muhammad Asib, warga Desa Sayung mengaku sudah tiga bulan rumahnya terendam banjir. Dia menyebut, hingga sekarang belum ada bantuan yang masuk ke desanya. Padahal, banyak warga yang bertahan di rumah.

“Sampai saat ini belum ada dapur umum. Rumah-rumah terendam semua. Jangankan rumah, jalan saja ikut terendam,” katanya.

Sejauh ini mereka hanya mengandalkan sisa logistik yang ada di rumahnya. Untuk mencukupi kebutuhannya itu, Asib bahkan terpaksa mengarungi tingginya air dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda.

“Kalau tidak keluar ya tidak bisa (makan dan minum). Aktivitas tetap harus dilakukan untuk menyambung hidup,” ujarnya, pekan ini.

Enggan Mengungsi

Genangan air di sekitar rumah Asib saat ini telah setinggi lutut orang dewasa dan sepertinya belum ada tanda-tanda akan segera surut. Kendati demikian, dia dan keluarga masih enggan mengungsi karena mengkhawatirkan kondisi rumahnya.

Asib berharap pemerintah desa dan daerah bisa mencari solusi untuk penanganan banjir di Kecamatan Sayung yang selalu terjadi setiap tahun. Menurutnya, bukan bantuan saja yang dibutuhkan warga, tapi perbaikan jangka banjang.

Menurutnya, jika tidak segera ada pembenahan, masyarakat khawatir kondisinya bakal terus seperti sekarang dan aktivitas sehari-hari nggak akan pernah kembali normal.

“Pemerintah desa belum ada penanganan, dari dulu hingga sekarang,” keluhnya.

Orang-orang yang terdampak banjir di Sayung memang nggak hanya membutuhkan bantuan sementara, tapi juga solusi agar besok-besok nggak ada lagi kejadian serupa. (Sekarwati/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Siswa di Jawa Tengah akan Belajar Mandiri selama Ramadan 2025; Bukan Libur, lo!

28 Jan 2025

Berkaca dari Hup Teck, Pabrik Kecap Legendaris yang Memilih 'Tutup Usia'

28 Jan 2025

Musim Telur Menetas, Waspada Ular Masuk Rumah!

28 Jan 2025

Jadi Umpatan Populer di Drakor, Seberapa Kasar Kata 'Shibal' bagi Orang Korea?

28 Jan 2025

Berkaca dari Insiden di Pantai Drini, Begini Tips Selamat saat Terseret Ombak

28 Jan 2025

Sejarah Tradisi Petik Angpao di Pohon saat Imlek, Sesi Seru yang Ditunggu

28 Jan 2025

Gapeka 2025 Berlaku, Perjalanan Kereta di Daop 4 Semarang Lebih Cepat 466 Menit

28 Jan 2025

Kisaran Gaji Ketua RT di Jawa Tengah; Semarang Masih Tertinggi

29 Jan 2025

Ngrancasi, Upaya Petani Mawar di Sumowono Mempersiapkan Panen Raya menjelang Lebaran

29 Jan 2025

Begini Cara Nonton Drakor 'The Trauma Code: Heroes on Call' Sub Indo Termudah

29 Jan 2025

Perihal Imlek yang Selalu Identik dengan Hujan

29 Jan 2025

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Digital, Siap Bersaing di Pasar Global

29 Jan 2025

Mengapa Orang Rela Terjebak Macet Berjam-Jam Demi Liburan?

29 Jan 2025

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025