BerandaTradisinesia
Rabu, 28 Jan 2025 16:06

Sejarah Tradisi Petik Angpao di Pohon saat Imlek, Sesi Seru yang Ditunggu

Ilustrasi memetik angpao dari pohon. (Ig/Umami.tnd

Menjadi sesi seru yang pasti ditunggu-tunggu, begini sejarah tradisi petik angpao di pohon saat Imlek.

Inibaru.id - Petik angpao di pohon adalah salah satu tradisi unik dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang identik dengan keceriaan dan harapan akan rezeki. Tradisi ini nggak hanya menjadi hiburan bagi anak-anak, tetapi juga mengandung makna simbolis yang dalam. Angpao, atau amplop merah berisi uang, sudah sejak lama dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi penerimanya.

Angpao sendiri berasal dari kebiasaan masyarakat Tiongkok kuno memberikan hadiah berupa uang kepada keluarga dan orang-orang terkasih saat pergantian tahun. Warna merah pada angpao melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan penangkal roh jahat.

Awalnya, angpao diberikan langsung oleh orang tua atau tetua keluarga kepada anak-anak sebagai simbol perlindungan dan doa agar mereka tumbuh sehat dan kuat.

Pada masa Dinasti Ming dan Qing, tradisi memberi angpao mulai berkembang menjadi lebih meriah. Pohon-pohon jeruk yang dihiasi angpao kecil digunakan sebagai simbol kemakmuran dan rezeki berlimpah.

Tradisi ini kemudian berkembang menjadi permainan petik angpao dari pohon, yang hingga kini dilakukan di berbagai negara dengan komunitas Tionghoa, termasuk Indonesia.

Makna Filosofis Petik Angpao

Memetik angpao melambangkan bahwa keberuntungan harus dijemput, bukan ditunggu. (Pexels/Angela Roma)

Petik angpao di pohon saat Imlek melambangkan usaha dan harapan untuk meraih keberuntungan. Pohon yang dihiasi angpao juga dianggap sebagai pohon rezeki, di mana setiap angpao yang dipetik dipercaya membawa berkah tersendiri bagi penerimanya. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa keberuntungan harus dijemput dengan usaha, bukan sekadar menunggu.

Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan nilai berbagi dan kebersamaan. Dengan memberikan angpao kepada anak-anak dan tamu yang hadir, tuan rumah menyampaikan doa serta harapan akan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua.

Petik Angpao di Zaman Modern

Di era modern, tradisi petik angpao semakin populer dan dilakukan dalam berbagai bentuk. Tidak hanya di rumah-rumah, pohon angpao kini sering dipajang di pusat perbelanjaan atau tempat umum selama perayaan Imlek. Kegiatan petik angpao kerap dijadikan ajang lomba atau permainan yang menarik minat anak-anak dan orang dewasa.

Pohon yang digunakan biasanya berupa pohon buatan yang dihias dengan ornamen berwarna merah dan emas, termasuk angpao yang digantungkan di dahan-dahannya. Beberapa tempat bahkan menyediakan angpao berisi hadiah spesial, seperti voucher belanja atau barang berharga lainnya.

Tradisi petik angpao di pohon saat Imlek bukan sekadar permainan, tetapi juga bentuk pelestarian nilai-nilai budaya Tionghoa. Dari masa ke masa, tradisi ini terus dijalankan sebagai simbol keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.

Nah, dengan setiap angpao yang dipetik, terselip doa-doa baik dan semangat positif untuk menghadapi tahun yang baru. Selamat Tahun Baru Imlek, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025

'Asura', Serial Keluarga Terbaru dari Koreeda Hirokazu

17 Jan 2025

Memasak Wajik untuk Hajatan; Lelaki Mengaduk, Perempuan Meracik

17 Jan 2025

Setelah Jadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional, Apa Langkah Lestari Moerdijat Selanjutnya?

17 Jan 2025

Untuk Mental yang Lebih Sehat, Ayo Lakukan Decluttering di Rumah!

18 Jan 2025

BPS: Pengeluaran Harian Lebih dari Rp20 Ribu Nggak Tergolong Orang Miskin

18 Jan 2025

Swedia Kembali Gunakan Buku Cetak untuk Pendidikan

18 Jan 2025

Jalan Kaki Seru bareng Komunitas Mlaku Magelang

18 Jan 2025

Lebih Nyaman, Tiga KA di Daop 4 Semarang Beroperasi dengan Sarana Terbaru

18 Jan 2025

Memahami 'Dark Feminine Energy'; Apakah Baik Dimiliki Perempuan?

18 Jan 2025

Sajian Khas Imlek, Berapa Lama Kue Keranjang Bisa Awet?

19 Jan 2025

Membesuk Penjara Mlaten Semarang, si Tua Renta yang Sekarang Malih Rupa

19 Jan 2025

Mengapa Saat Hujan Kita Pengin Makan Mi Kuah?

19 Jan 2025

Healing Seru dengan Main ke Green Kayen Yogyakarta

19 Jan 2025

Tangan Istimewa Rory Delap dan Pratama Arhan di Dunia Sepak Bola

19 Jan 2025

Menilik Tradisi Nyadran Rejeban Plabengan di Lereng Gunung Sumbing

19 Jan 2025