BerandaHits
Jumat, 30 Jan 2025 11:20

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

Sebagian mineral yang terserak di permukaan Bulan merupakan regolit yang mengandung oksigen. (ESA)

Proyek mendulang oksigen di Bulan terus dilakukan untuk menopang kehidupan manusia di sana, guna mewujudkan keinginan untuk menjadikan satelit alami Bumi itu sebagai pangkalan antariksa.

Inibaru.id - Ada cukup banyak oksigen di permukaan Bulan. Hal ini pernah dilontarkan John Grant dalam sebuah artikel di The Conversation. Dosen ilmu tanah dari Southern Cross University mengatakan, oksigen bisa ditemukan dalam mineral yang ada di tanah.

"Bulan mempunyai material itu, yang bisa menyediakan oksigen yang cukup untuk mendukung delapan miliar orang di Bumi selama sekitar seratus ribu tahun," tulisnya beberapa waktu lalu.

Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi para peneliti yang berharap bisa menjadikan Bulan sebagai dermaga pertama untuk berlabuh sebelum mengarungi luar angkasa lebih jauh.

Sejak keberhasilan kosmonaut berjalan di Bulan lebih dari 50 tahun lalu, para peneliti luar angkasa garis terdepan memang terus membicarakan hal ini. Masalahnya, untuk bernapas di Bulan, kita harus mengangkut oksigen dari Bumi yang biayanya nggak bisa dibilang murah.

Kandungan Oksigen di Bulan

Seperti Bumi, Bulan juga memiliki atmosfer, tapi sangat tipis dan sebagian besar terdiri atas hidrogen, neon, dan argon; campuran gas yang nggak cocok untuk mamalia yang bergantung pada oksigen untuk bernapas.

Namun, bukan berarti Bulan nggak mengandung oksigen. Ada, tapi nggak berbentuk gas. Oksigen itu terperangkap dalam regolit, lapisan batu dan debu halus yang menutupi permukaan Bulan.

John Grant mengatakan, regolit Bulan didominasi mineral seperti silika, aluminium, besi, dan magnesium oksida yang mengandung oksigen, tapi nggak bisa diakses langsung oleh paru-paru kita.

"Regolit Bulan terdiri atas sekitar 45 persen oksigen," akunya. "Tiap meter kubik regolit Bulan rata-rata mengandung 1,4 ton mineral, termasuk sekitar 630 kilogram oksigen. Jika rata-rata manusia menghirup 800 gram oksigen per hari, jumlah itu bisa membuat seseorang hidup minimal dua tahun."

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan

Proses uji coba mesin pendulang oksigen di Pusat Antariksa Johnson milik NASA pada musim panas lalu. (Sierra Space)

Grant berasumsi, kalau kedalaman rata-rata regolit di permukaan Bulan adalah sekitar 10 meter, kita bisa mendulang oksigen yang cukup untuk menopang delapan miliar orang selama sekitar 100.000 tahun. Wah!

Terlepas dari seberapa sangkil dan mangkus proses ekstrasi tersebut, angka itu tentu saja mengagumkan. Pertanyaannya, teknologi seperti apa yang bisa digunakan?

Belum lama, sebuah perusahaan antariksa komersial yang bermarkas di AS Sierra Space baru saja menguji coba teknologi tersebut di Bumi. Proses simulasi dilakukan di Pusat Antariksa Johnson milik NASA pada musim panas lalu.

Uji coba dimulai dengan penyerapan campuran debu dan kerikil tajam, yang diasumsikan sebagai regolit Bulan, dalam sebuah mesin berbentuk kotak. Nggak lama, regolit yang dipanaskan hingga suhu di atas 1.650 derajat Celsius itu menggumpal. Dengan penambahan beberapa reaktan, molekul-molekul yang mengandung oksigen mulai terlepas.

Kendala yang Dihadapi

Manajer Program Sierra Space Brant White berharap, dalam waktu dekat hasil penelitian tersebut sudah bisa menghasilkan oksigen di Bulan. Seluruh pengujian yang memungkinkan dilakukan di Bumi sudah rampung. Tahap selanjutnya tinggal membawanya ke Bulan.

"Satu hal krusial yang perlu diuji adalah gravitasi yang berbeda. Sierra Space kemungkinan baru bisa menguji sistemnya di Bulan dengan regolit asli dalam kondisi gravitasi rendah paling cepat pada 2028" tuturnya via BBC, Sabtu (26/1/2025).

Untuk mengatasi masalah gravitasi, pengembang mesin Palak Patel mengaku menggunakan perangkat sonikator yang menembakkan gelombang suara untuk melepaskan gelembung-gelembung oksigen.

"Mesin pendulang sumber daya di Bulan ini nantinya (selain oksigen) juga dapat mengekstraksi besi, titanium, dan lithium dari regolit," terang mahasiswa PhD di Massachusetts Institute of Technology tersebut. "Logam ini bisa membantu astronaut di Bulan membuat suku cadang dengan teknologi percetakan 3D untuk pangkalan mereka."

Menarik ditunggu ya, Millens! Kira-kira bakal sejauh mana teknologi pendulang oksigen di Bulan ini menopang kehidupan manusia, ya? Mungkinkah keinginan untuk membuat permukiman di satelit alami Bumi itu juga bisa diwujudkan? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: