Inibaru.id – Coba deh iseng membuka kalender di ponsel atau mesin pencari Google lalu ketik bulan Oktober 1582. Pasti, kamu bakal menemukan hal yang sangat mengganjal. Setelah tanggal 4 yang jatuh pada hari Kamis, tiba-tiba pada hari berikutnya, yaitu Jumat, tanggalnya melompat jadi 15. Hal ini bikin bulan Oktober hanya punya 21 hari!
Hal ini tentu sangat aneh, bukan. Pasalnya, biasanya bulan dengan jumlah hari yang sedikit adalah Februari. Itu pun paling sedikit adalah 28 hari. Normalnya, bulan Oktober juga 31 hari. Lantas, ke mana hilangnya 10 hari di bulan Oktober 1582?
Kalau kamu kira terjadi bug atau kesalahan dalam sistem internet. Hal ini sama sekali nggak tepat, Millens. Berbagai literatur sejarah memang mencatat pada bulan tersebut tanggal 5 sampai 15 Oktober benar-benar nggak pernah eksis. Kok bisa, ya?
Semua gara-gara penggantian sistem kalender dari Kalender Julian menjadi Kalender Gregorian atau yang biasa kita sebut sebagai Masehi. Jadi begini, sebelum 1582, tepatnya sejak 45 Sebelum Masehi (SM), penanggalan yang dipakai di banyak tempat, khususnya di Eropa sana adalah kalender Julian.
Kalender ini memakai perhitungan peredaran bumi terhadap matahari. Mirip-mirip dengan Masehi ya? Tapi, ada kesalahan perhitungan yang bikin kalender Julius jadi nggak akurat. Pasalnya, perhitungan kalender ini dalam setahun adalah 365 hari 6 jam. Padahal, revolusi bumi hanyalah 365 hari, 5 jam, 48 menit, 45 detik.
Sekilas hanya sedikit ya perbedaannya, yaitu 11 menit 14 detik saja per tahun. Tapi, dalam 1.000 tahun, kalendernya jadi kelebihan 7/8 hari. Hal inilah yang bikin kalendernya jadi nggak akurat.
Hal inilah yang bikin Paus Gregorius XIII memutuskan untuk memperbaiki masalah ini dengan menghapus 10 hari pada bulan Oktober sekaligus memperkenalkan sistem tahun kabisat (membuat Februari jadi punya 29 hari setiap empat tahun sekali) yang lebih presisi. Sejak saat itulah, penanggalan jadi lebih akurat dan pergantian musim jadi lebih mudah diprediksi.
Karena yang memperkenalkan kalender jenis baru ini dalah Paus Gregorius XIII, nama sistem kalender baru pun dikenal dengan nama Kalender Gregorian hingga sekarang, deh. (Arie Widodo/E05)