BerandaHits
Sabtu, 7 Feb 2025 16:56

Demi Pemerataan Layanan Kesehatan, Indonesia Perlu Percepat Distribusi Dokter Spesialis

Indonesia masih kekurangan tenaga dokter spesialis terutama untuk daerah terpencil. (via Unibraw)

Program ini bertujuan untuk memastikan tenaga medis kembali mengabdi ke daerah asal, terutama di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

Inibaru.id - Pemerintah masih terus berupaya mengatasi ketimpangan distribusi dokter spesialis di Indonesia dengan mempercepat pendidikan dan penempatan tenaga medis di daerah yang masih kekurangan.

Sebanyak 52 peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang baru memulai pendidikan berasal dari berbagai daerah dan diharapkan kembali mengabdi di wilayah asal setelah menyelesaikan studi.

Saat ini, Indonesia hanya mampu mencetak sekitar 2.700 dokter spesialis per tahun, jauh dari kebutuhan ideal yang mencapai 32.000 dokter spesialis. Akibatnya, layanan kesehatan bagi penyakit katastropik seperti stroke, jantung, kanker, dan gagal ginjal belum merata.

Pemerintah menargetkan, dalam beberapa tahun ke depan setiap rumah sakit, termasuk di daerah terpencil dan perbatasan, memiliki tenaga dokter spesialis yang cukup.

Mengabdi ke Wilayah Asal

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara Orientasi Pusat Peserta Didik PPDS Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) menegaskan, seleksi peserta dari daerah bertujuan memastikan mereka kembali mengabdi di wilayah asal, agar nggak perlu lagi ada rujukan ke kota besar.

Sebagai bagian dari transformasi sistem kesehatan, pemerintah juga membangun 66 rumah sakit baru di berbagai kabupaten/kota dengan fasilitas modern. Namun, keberhasilan upaya ini bergantung pada ketersediaan tenaga medis yang memadai.

Sebanyak 52 peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berasal dari berbagai daerah dan diharapkan kembali mengabdi di wilayah asal setelah menyelesaikan studi. (Kemenkes)

Menkes menekankan tantangan utamanya bukan hanya jumlah dokter spesialis, tapi juga distribusi yang belum merata. Oleh karena itu, sistem pendidikan dokter spesialis kini lebih difokuskan pada kebutuhan daerah guna mempercepat penempatan tenaga medis di wilayah yang masih kekurangan.

Selain meningkatkan jumlah dokter spesialis, pemerintah juga menjamin lingkungan pendidikan yang lebih profesional dan berbasis kompetensi.

Sesuai Standar Internasional

Standar pendidikan dokter spesialis di Indonesia akan disesuaikan dengan standar internasional, termasuk pendampingan langsung dari konsulen tanpa membebani biaya pendidikan yang tinggi. Dengan skema ini, diharapkan semakin banyak dokter dari daerah yang dapat melanjutkan pendidikan spesialis dan kembali mengabdi tanpa hambatan biaya.

Sebanyak 52 peserta didik PPDS yang baru memulai pendidikan akan mendalami berbagai bidang spesialisasi, seperti Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Kesehatan Mata, Neurologi, Jantung dan Pembuluh Darah, Ortopedi dan Traumatologi, serta Onkologi. Program ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan pemerataan layanan kesehatan spesialis di seluruh Indonesia.

Kementerian Kesehatan juga mengapresiasi kerja sama dengan Kementerian Keuangan (LPDP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, universitas, serta kolegium dalam menyukseskan program ini.

Dengan implementasi PPDS berbasis rumah sakit, sistem kesehatan nasional diharapkan semakin merata, berkualitas, dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Semoga program ini sukses dan pasien bisa mendapatkan penanganan dengan semestinya ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: