BerandaHits
Sabtu, 10 Jun 2022 17:42

Alasan Mengapa Jasad Orang Tenggelam Bisa Naik Kembali ke Permukaan Air

Ilustrasi: Pencarian jasad orang tenggelam dalam kasus Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss. (Detik/Dok KBRI Bern)

Jasad orang tenggelam bisa kembali mengapung ke dalam air. Ternyata, ada alasan sains yang menyebabkan hal ini, Millens. Seperti apa sih penjelasannya?

Inibaru.id – Penemuan jenazah Eril, putra dari Ridwan Kamil di Sungai Aare, Bern, Swiss, masih jadi pembahasan warganet Indonesia. Apalagi, usai pencarian selama 14 hari, jasad Eril kabarnya masih dalam kondisi utuh. Fenomena ini bahkan sampai membuat Gubernur Jawa Barat memberikan penjelasan di akun Twitter-nya, Millens.

Penjelasan ilmiah kenapa jasadnya utuh: Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna membuat jasadnya terjaga setengah membeku sehingga tetap utuh lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari,” tulisnya di akun Twitter @ridwan kamil pada Jumat (10/6/2022), pukul 14:02 WIB.

Nah, ada juga pertanyaan lain terkait dengan alasan mengapa jasad orang yang tenggelam bisa kembali naik ke permukaan. Kalau soal ini, secara sains memang ada penjelasannya, Millens.

Normalnya, manusia yang masih hidup nggak akan mudah tenggelam karena udara di paru-paru bisa berfungsi sebagai pelampung alamiah. Tapi, saat seseorang tenggelam, usahanya untuk menyelamatkan diri bisa saja membuat udara ini keluar dan paru-paru akhirnya penuh dengan air. Akibatnya, tubuh pun semakin tenggelam ke dalam air.

Jika sudah begini, maka tubuh orang yang meninggal karena tenggelam pun akan mulai mengalami pembusukan di dalam air. Biasanya sih hal ini mulai terjadi pada 24-48 jam usai meninggal. Bakal terjadi proses pallor mortis yang kemudian dilanjutkan dengan algor mortis, rigor mortis, dan kemudian livor mortis.

Ada proses yang membuat jasad orang tenggelam bisa kembali mengapung. (JabarExpress/Joel Carillet)

Proses-proses ini akan membuat kadar oksigen di dalam tubuh semakin berkurang sehingga sel-sel tubuh semakin rusak atau mati. Dampaknya, warna kulit dan pH tubuh berubah. Tubuh juga semakin kaku. Meski begitu, proses ini juga memproduksi sejumlah gas baru. Hal inilah yang kemudian membuat tubuh orang yang meninggal karena tenggelam bisa kembali mengapung.

Gas-gas tersebut adalah karbondioksida, ammonia, serta metana. Gas ini diproduksi oleh bakteri yang selama ini sudah ada di dalam tubuh namun nggak menyebabkan masalah kesehatan akibat adanya sistem imun tubuh. Nah, karena tubuh sudah mati, sistem tersebut juga ikut berhenti dan membuat bakteri serta mikroorganisme lainnya menggerogoti tubuh. Proses ini membuat bakteri memproduksi gas, Millens.

Gas-gas ini biasanya menumpuk pada bagian perut. Karena alasan inilah, jasad orang yang meninggal karena tenggelam biasanya terlihat menggelembung pada bagian tersebut.

Meski begitu, kalau dicermati, jasad orang tenggelam biasanya mengambang dalam kondisi terbalik. Soalnya, yang dipenuhi udara adalah bagian perut, sementara nggak demikian pada bagian kepala dan anggota badan lain seperti tangan dan badan. Karena jadi lebih berat, otomatis bagian kepala dan anggota badan lain tersebut tetap tertarik gaya gravitasi meski bagian perut mendorong tubuh untuk mengapung ke atas.

Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa jasad orang yang tenggelam bisa kembali mengapung di atas air, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024