BerandaHits
Rabu, 23 Jan 2018 17:20

Inggris Punya Menteri Urusan Kesepian. Apa Tugasnya?

Tracey Crouch. (Merdeka.com/Rex)

Pada 2016 lalu, Uni Emirat Arab merombak kabinet kemudian menyertakan satu jabatan menteri yang kurang lazim di telinga, yakni Menteri Kebahagiaan. Saat ini, Inggris juga mengumumkan satu jabatan menteri khusus yang juga terbilang aneh, yakni Menteri Urusan Kesepian. What?

Inibaru.id – Nggak cuma jadi masalah serius para jomblo, kesepian rupanya juga menjadi masalah serius di Inggris lo, Millens. Merasa sendiri dan ditinggalkan menjadi pemandangan yang belakangan ini kerap terjadi di negeri modern tersebut, terutama pada orang tua.

Masalah kesendirian ini bahkan dibahas pemerintah, hingga akhirnya terbentuklah kementerian khusus yang bertugas mengurusi masalah kesepian tersebut.

Kompas.com, Selasa (23/1/2018), menuliskan, Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, telah menunjuk Tracey Crouch yang dikenal sebagai Menteri Olahraga dan Komunitas Sipil sebagai pemimpin kelompok antardepartemen yang terkait dengan masalah kesendirian itu dengan nama Menteri Khusus Kesepian. Wah!

Penunjukan ini bukannya tanpa alasan. Di Inggris, lebih dari sembilan juta orang dilaporkan sering merasa kesepian. Ini jadi masalah serius. Kita tahu bahwa kesepian dapat menyebabkan berbagai masalah penyakit. Perasaan sepi juga meningkatkan risiko seseorang jatuh sakit.

Lebih dari itu, orang yang merasa kesepian cenderung nggak bisa bahagia. Ketidakbahagiaan tersebut memicu perubahan sel dalam tubuh. Ini membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi virus berkurang. Penyakit yang sejatinya tergolong ringan seperti batuk-pilek bisa jadi parah cuma karena kesepian.

Baca juga:
Angin Kencang Robohkan Atap Sekolah di Jepara
Pemkab Klaten Siapkan Strategi Basmi Tawon dengan OTT

PM May mengatakan, kesepian adalah realitas menyedihkan di masa modern ini.

"Rasa sepi bisa meningkatkan risiko seseorang meninggal lebih cepat sampai 26 persen," ujarnya.

Nah, untuk menghadapi tantangan ini, May menambahkan, pemerintah dan masyarakat harus mengambil langkah nyata. Para orang tua itu, lanjutnya, kehilangan anggota keluarga dan nggak punya kawan bicara.

"Di sinilah tugas Menteri Kesepian, yakni untuk menangani masalah warganya yang hidup sendirian," tegasnya.

May menuturkan, nggak sedikit manula yang hidup sebatang kara. Mereka bisa terisolasi dan sama sekali nggak melakukan interaksi sosial apapun dengan orang lain sampai lebih dari sepekan. 

Atur Strategi

Setelah resmi ditunjuk sebagai Menteri Urusan Kesepian, Tracey Crouch pun mulai mengatur strategi nasional agar masalah kesepian yang menimpa warganya dari berbagai usia tersebut bisa teratasi.

Rencananya, Badan Statistik Nasional Inggris juga akan membantu dalam menetapkan metode pengukur rasa kesepian. Dana akan disiapkan untuk membantu pemerintah dan badan amal untuk mengembangkan strategi yang lebih luas dalam mengatasi masalah kesepian ini.

Selain Inggris, sejumlah negara yang juga membuat "divisi" khusus untuk mengatasi masalah kesepian semacam ini adalah India dan Uni Emirat Arab, (UEA) dengan nama yang berbeda.

Baca juga:
Pulau Indonesia Dijual via Daring, KKP Bertindak
Minimarket Tanpa Kasir Resmi Beroperasi

Sejak 2016, UEA telah merombak kabinet dan memasukkan jabatan Menteri Kebahagiaan dalam kabinetnya. Secara umum, tugas Menteri Kebahagiaan nggak jauh beda dengan Menteri Urusan Kesepian di Inggris.

Setali tiga uang, India juga menggunakan istilah Menteri Kebahagiaan untuk mengurusi rasa sepi yang acap dialami orang tua di sana.

Wah, perhatian banget nih pemerintahnya! Mm, bisa kali ya di Indonesia dibuat menteri khusus seperti itu. Namanya, err, Menteri Urusan Jomblo! Yap, itu buat kamu! Iya, kamu! Ha-ha. (ANG/GIL)    

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024