Inibaru.id – Sebalum dinyatakan "naik peringkat" ke zona merah, Kabupaten Kudus tampak baik-baik saja. Nggak ada penyekatan; masyarakat juga terlihat bebas lalu lalang. Namun, grafik penderita Covid-19 yang mendadak naik bikin semua orang panik. Semua mata kini tertuju pada Kota Kretek.
Warga yang reaktif segera melakukan lockdown di gang-gang kampung. Sementara, pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pihak provinsi. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun telah turun tangan.
"Sejak Senin (24/5) lalu kami rapatkan dan saya sudah kontak Bupati Kudus. Saya minta report-nya harian. Ini sedang kami pantau terus," katanya ditemui di Rumah Dinas Gubernur, Jumat (28/5).
Kabar terkini, pemda Kudus telah melakukan penambahan tempat tidur dan ruang isolasi. Selain itu, tempat isolasi terpusat juga sudah ditambah di kabupaten yang berlokasi sekitar 60 kilometer ke arah timur laut dari Kota Semarang tersebut.
Ganjar memastikan, peralatan untuk meningkatkan penanganan kasus Covid-19 di Kudus sudah disiapkan; termasuk di antaranya penambahan SDM bidang kesehatan. Selain itu, terkait ketersediaan ruang perawatan pasien, Ganjar juga telah meminta bantuan Kota Semarang.
"Nanti di-backup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Walikota Semarang) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus tidak tertampung, bakal ditarik ke sini (Kota Semarang)," pungkasnya.
Kita nggak pernah tahu di wilayah mana Covid-19 bakal menyebabkan peningkatan pasien yang cukup signifikan. Sekarang Kudus, bisa jadi besok di kota lain.
Jadi, mungkin inilah saatnya meninjau ulang protokol kesehatan yang kita terapkan: masih ketat atau sudah bolong-bolong di berbagai tempat? (Triawanda Tirta Aditya/E03)