BerandaAdventurial
Selasa, 9 Sep 2024 14:55

Tips Lari ala Pati Playon: Mengatasi Sudukan atau Side Stitch

Ilustrasi: Sudukan atau side stitch adalah rasa nyeri di perut sebelah kanan atas yang sering terjadi saat kita melakukan aktivitas lari. (Pinterest via Runnersworld)

Untuk mengatasi sudukan atau rasa nyeri di perut bagian kanan atas yang sering muncul saat berlari, Pati Playon menyarankan untuk memperhatikan jam makan.

Inibaru.id - Berlari dianggap sebagai olahraga paling sederhana karena nggak memerlukan peralatan khusus untuk melakoni salah satu cabang olahraga tertua di dunia itu. Namun, tanpa persiapan yang cukup, aktivitas ini rentan membuat kita cedera, lo!

Salah satu cedera yang acap muncul saat berlari adalah side stitch alias kram perut samping. Di Indonesia, kram yang muncul pada perut bagian kanan atas ini biasa disebut "sudukan". Saat terjadi, perut rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum. Kamu pernah mengalaminya juga?

Umar Shobirin, pelari aktif sekaligus anggota komunitas lari Pati Playon mengatakan, sudukan bisa muncul karena beberapa faktor, tapi yang paling sering adalah karena waktu makan terlalu dekat dengan aktivitas lari.

"Sebelum lari harus memperhatikan jam makan dulu. Sudukan biasanya dipicu oleh rentang waktu antara aktivitas makan dengan lari yang terhitung pendek," jelasnya di sebuah event lari di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Tiga Jam sebelum Lari

Berdasarkan hasil studi, side stitch lebih banyak muncul pada perut sebelah kanan dan sekitar 70 pelari pernah mengalaminya. Selain lari, aktivitas yang juga berpotensi memicu kram perut ini adalah bermain basket, bersepeda, dan olahraga lain yang berdurasi cukup lama.

Meski penyebab utama sudukan belum diketahui dengan pasti, Umar menyarankan agar pelari mengantisipasinya dengan menghentikan makan berat beberapa jam sebelum mulai berlari. Menurut lelaki 24 tahun tersebut, jeda antara makan dengan berlari idealnya sektiar tiga jam.

"Jadi, semisal mau berlari jam tiga sore, sebaiknya kita sudah menghentikan makan besar sekitar pukul 12 siang," paparnya.

"Selain itu, jangan lupa minum sekitar 200 mililiter air sebelum berlari agar tubuh tetap terhidrasi tanpa berlebihan," lanjutnya.

Jangan Panik

Sebelum lari, sebaiknya beri jeda minimal 3 jam setelah makan agar tubuh punya waktu untuk mencerna dengan baik. (Dok Umar Shobirin)

Meski sudah melakukan antisipasi, bukan berarti kita nggak akan mengalami sudukan, lo! Menurut Umar, potensi sudukan bagi pelari tetaplah ada. Jadi, kalau saat berlari tiba-tiba perutmu terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, Umar menyarankan agar kita menepi dulu.

"Jangan panik! Kalau sudukan, lebih baik langsung istirahat sejenak atau berjalan pelan-pelan. Ambil napas dalam-dalam, lalu embuskan perlahan," kata Umar memberi saran.

Langkah selanjutnya, dia mengimbuhi, cobalah untuk membuat otot perut rileks dengan mengangkat salah satu tangan ke atas kepala, lalu dibengkokkan ke arah rasa nyeri. Sembari sedikit membungkuk ke depan, tekan bagian yang terasa sakit secara lembut menggunakan jari.

"Jaga asupan cairan selama olahraga, tapi hindari minuman manis yang bisa membuat lambung iritasi. Jadi, tetap terhidrasi dengan baik tanpa membebani perut," tutupnya.

Saat mengalami kram perut ini, aktivitas berlari jadi terganggu. Alhasil, target lari pun jadi nggak tercapai. Jadi, jangan sepelekan sudukan ya, Millens! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024