BerandaHits
Minggu, 7 Sep 2024 14:00

Lonely Deaths, Kala Ribuan Orang Jepang Meninggal Kesepian

Banyak lansia hidup sendirian di Jepang dan kemudian mati kesepian. (Japantimes/iStock)

Selain banyak anak mudanya yang malas menikah dan punya anak, Jepang punya masalah lain, yaitu para lansia yang mati kesepian. Fenomena ini dikenal dengan lonely deaths.

Inibaru.id – Jepang mengalami begitu banyak krisis, khususnya yang terkait dengan kehidupan sosialnya. Selain angka pernikahan dan kelahiran yang terus anjlok, mereka juga mengalami fenomena lain, yaitu lonely deaths alias mati kesepian. Per paruh pertama 2024 ini saja, setidaknya 37 ribu orang mengalami hal ini.

Yang lebih mengenaskan, kalau menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, banyak dari korban baru ditemukan setidaknya setahun setelah mengembuskan napasnya yang terakhir. Cukup mengerikan, ya?

Kok bisa begitu sih? Jadi begini. Jepang adalah negara dengan populasi tertua di seluruh dunia. Memang, hal ini menunjukkan kalau gaya hidup warga Negeri Matahari Terbit cukup baik sehingga banyak warganya yang bisa hidup sampai 80, 90, bahkan 100 tahun. Tapi, banyak dari para lansia ini tinggal sendirian di akhir hayatnya karena anak-anaknya sudah memiliki keluarga sendiri atau punya kesibukan di tempat lain.

Menurut data tersebut, sebagian besar dari para lansia ini, tepatnya 70 persen, sudah berusia lebih dari 65 tahun dan meninggal sendirian di rumahnya. Sebanyak 40 persen dari korban sudah ditemukan sehari setelah tutup usia. Tapi, ada hampir 4 ribu orang yang ditemukan sebulan setelah meninggal. Bahkan, ada 130 jenazah yang baru ditemukan setelah setahun meninggal.

Jepang adalah negara dengan populasi tertua di dunia. Tapi, banyak lansia yang tinggal sendirian di akhir hayat. (Raingod/Angus McIntyre)

Tingginya angka kematian lansia sendirian ini sesuai dengan proyeksi Institut Nasional Jepang yang mengungkap lansia dengan usia lebih dari 65 tahun yang hidup sendirian pada 2050 mendatang mencapai 10,8 juta orang. Bahkan, rumah tangga yang hanya dihuni satu orang juga diperkirakan bakal mencapai angka 23,3 juta orang.

Pemerintah Jepang bukannya diam saja menghadapi masalah ini. Sudah berkali-kali peraturan baru diterapkan demi membuat masalah populasi dan sosial di negara tersebut bisa teratasi. Sebagai contoh, ada insentif agar orang kembali mau membangun keluarga, punya anak, hingga aturan yang diharapkan bisa mengurangi jumlah orang yang kesepian.

Sayangnya hal tersebut belum membuahkan hasil positif. Saking frustrasinya, Perdana Menteri Jepang Fumiko Kishida pada 2023 lalu sampai menyebut negaranya sudah ada di ujung tanduk masalah populasi yang sulit diatasi.

“Jepang sudah ada di tepi jurang untuk memastikan apakah negara ini masih bisa berfungsi sebagai masyarakat atau tidak. Kini kita harus benar-benar memusatkan perhatian kebijakan terkait dengan anak dan pengasuhannya demi mencegah hal paling buruk terjadi,” ungkapnya.

Cukup mengerikan juga ya melihat tingginya kasus lonely deaths di Jepang? Semoga Negeri Sakura tersebut dapat mengatasi masalah populasinya! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: