Inibaru.id – Kapan kamu kali terakhir menggunakan disket, Millens? Generasi milenial atau generasi Y mungkin sempat menggunakan peralatan yang terkait dengan komputer meski nggak lama karena perannya kemudian digantikan dengan flashdisk yang kapasitasnya jauh lebih besar. Tapi, bagi gen Z atau gen Alpha, bisa jadi disket dianggap sebagai benda purbakala yang kini hanya dikenal sebagai lambang “Save” saja.
Disket atau floppy disk perannya sama seperti flashdisk, yaitu peralatan penyimpanan data. Memiliki ukuran bervariasi dari 8 inchi, 5 ¼ inchi, dan 3 ½ inchi, disket ditemukan dan dibuat oleh IBM pada 1971. Ukuran penyimpanannya sangatlah kecil, yaitu sekitar 1,44 MB. Buat perbandingan, banyak foto-foto di ponsel pintarmu yang kamu ambil ukuran per fotonya 2 sampai 3 kali lipat lebih besar dari itu, Millens.
Meski ukurannya sangat mini, nyatanya negara yang dikenal dengan kemajuan teknologinya yaitu Jepang baru saja berhasil meninggalkan disket pada 2024 ini, lo. Sulit dipercaya, ya? Tapi, hal itulah yang terjadi. Barulah pada 28 Juni 2024 ini, Kementerian Teknologi Jepang menghentikan penggunaan disket di pemerintahannya.
Dalam dua tahun belakangan, Kementerian Teknologi Jepang memang berusaha keras untuk menghentikan penggunaan disket. Hal ini jadi terobosan setelah sekian lama, masyarakat dihadapkan dengan lebih dari 1.000 peraturan yang intinya adalah masyarakat Jepang diwajibkan menyerahkan sejumlah dokumen ke pemerintah dengan menggunakan media penyimpanan tersebut.
Hal ini tentu nggak efektif mengingat pada zaman sekarang, kita bisa menyimpan banyak data di cloud dengan kapasitas jauh lebih besar. Oleh karena itulah, 1.034 peraturan terkait kewajiban memakai disket, terkecuali untuk peraturan pembatasan lingkungan yang terkait dengan program daur ulang kendaraan, berhasil dihapus oleh Badan Digital Jepang.
“Kami akhirnya berhasil menyetop penggunaan disket sejak 28 Juni ini,” seru Menteri Teknologi Kono Taro sebagaimana dikutip dari Bbc, Minggu (7/7/2024).
Buat kamu yang nggak tahu, di balik tingginya perkembangan teknologi, Jepang ternyata juga mengalami hambatan besar karena masih banyaknya orang yang berusaha mempertahankan tradisi. Hal inilah yang membuat penggunaan disket bisa berlangsung sangat lama di saat negara-negara lain sudah lama sekali meninggalkannya.
Benda-benda lawas lain yang masih dipakai di sana adalah mesin faksimile dan sistem pembayaran tunai. Selain itu, stempel pribadi khas Jepang bernama Hanko juga masih dipakai di sana untuk berbagai keperluan.
Menarik banget ya cerita Jepang yang baru saja berhasil meninggalkan disket pada tahun ini? Kalau kamu, masih ingat nggak kapan kali terakhir memakainya? Atau, kamu malah sama sekali nggak pernah memakai disket seumur hidup, Millens? (Arie Widodo/E10)